Selasa, 16 September 2025

Ayah Lakukan Ini di Perut Istrinya yang Hamil Tua, Ingin Bayi Laki-laki, Berakhir di Bui

Seorang ayah lima anak di India dikabarkan rela mengiris perut istrinya yang sedang hamil tua.

Penulis: Ika Nur Cahyani
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah lima anak di India dikabarkan rela mengiris perut istrinya yang sedang hamil tua.

Dilansir Mirror UK, alasannya adalah demi memastikan bahwa bayi dalam kandungan itu berjenis kelamin laki-laki. 

Pria bernama Pannalal itu ditangkap pihak berwajib setelah tega melakukan tindakan tersebut kepada istrinya.

Sementara istrinya langsung dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius.

Inspektur Pravin Singh Chauhan mengatakan kepada media lokal bahwa penyidikan terhadap insiden tersebut masih dilakukan.

Baca: Kasus Positif Covid-19 di India Terus Melonjak Capai Angka 5,4 Juta

Baca: Agar Bisa Tidur Bersama Wanita Lain, Pria India Ini Ngaku Terpapar Covid-19 pada Istrinya

Ilustrasi: Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terjadi di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat.
Ilustrasi: Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) (Tribun Bali/Prima)

Diketahui kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, di Desa Nekpur, negara bagian Uttar Pradesh.

Polisi hingga kini masih menduga motif di balik kekerasan suami kepada istrinya itu.

Selain itu belum jelas juga alat apa yang digunakan pelaku dalam melancarkan aksinya.

Orang tua korban mengklaim menantunya tega melakukan itu karena sangat terobsesi memiliki anak laki-laki.

Ini karena sebelumnya pasutri itu sudah memiliki banyak anak perempuan.

Korban yang merupakan istri dari pelaku berusia 35 tahun saat itu sedang memasuki usia kehamilan 7 bulan.

Setelah serangan itu, korban masih dirawat di Rumah Sakit Bareilly dalam kondisi kritis.

Keluarga dan tetangga sekitar yang melarikan wanita malang itu ke rumah sakit terdekat, sebelum akhirnya dipindahkan.

Baca: China Siagakan Pesawat Bomber Xian H-6 dan Y-20 di di Dekat Perbatasan dengan India

Ilustrasi bayi baru lahir.
Ilustrasi bayi baru lahir. (parents.com)

Sedangkan kondisi bayi dalam kandungannya belum diketahui.

Insiden ini mencerminkan stigma yang berkembang di tengah masyarakat India soal bayi perempuan.

Pada Juni lalu, kejadian malang juga menimpa bayi perempuan di India.

Viral di Twitter, video bayi perempuan yang baru lahir ditinggalkan di tempat sampah.

Untungnya, seorang jurnalis sekaligus pegiat film India Vinod Kapri dan istrinya Shakshi Joshi mau mengadopsi bayi tersebut.

Pada 2017 silam, investigasi Sunday People menunjukkan bahwa tiga bayi perempuan setiap bulannya selalu dibuang di luar New Delhi.

Bayi-bayi tersebut merupakan anak yang tidak diinginkan kedua orang tuanya.

Selain itu, terbukti bahwa tiga bayi setiap bulannya ditinggalkan di luar panti asuhan, rumah sakit, dan kantor polisi di tengah kota India.

Seorang wanita dan bayinya meninggal dunia setelah sang ibu mencoba melahirkan sendiri dengan hanya melihat tutorial di Youtube
Seorang wanita dan bayinya meninggal dunia setelah sang ibu mencoba melahirkan sendiri dengan hanya melihat tutorial di Youtube (Hindustan Times)

Baca: Daftar Suku Paling Misterius di Dunia, Termasuk Suku Sentinel di India

Baca: Tambahan Kasus Corona di India Hampir 100 Ribu dalam Sehari, Ini Penyebabnya

Dilansir India Times, obsesi terhadap anak laki-laki adalah persoalan lama di India.

Itulah alasan mengapa tingkat pembunuhan janin perempuan di India adalah salah satu yang tertinggi di dunia.

Menurut laporan UNFPA, sekitar 45,8 juta anak perempuan 'hilang' dalam demografi India pada tahun 2020.

Hal ini terjadi terutama karena praktik pemilihan jenis kelamin sebelum dan sesudah kelahiran.

Anak perempuan dipandang sebagai beban bagi keluarga kurang mampu di India.

Pembunuhan pada anak maupun bayi perempuan sangat marak terjadi.

Banyak sekali bayi perempuan yang dibuang hidup atau mati di semak-semak, tempat sampah, parit, atau bahkan dikubur hidup-hidup.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan