Jumat, 5 September 2025

Serena Shim, Jurnalis Pemberani dan Enam Tahun Misteri Kematiannya di Turki  

Serena Shim wartawan Press TV Iran brdarah Lebanon-AS. Ia menuliskan fakta lapangan usaha NATO dan Turki menghancurkan Suriah dan Bashar Assad.

zoom-inlihat foto Serena Shim, Jurnalis Pemberani dan Enam Tahun Misteri Kematiannya di Turki  
Press TV
Foto dokumentasi keluarga memperlihatkan Serena Shim dalam pakaian khusus saat bertugas di medan tempur Suriah. Serena berdarah Lebanon-AS, tewas pada 19 Oktobe 2014 di kota Suruc, Turki.

Shim mampu melaporkan bagaimana brigade teror bekerja erat dengan intelijen militer Turki (MIT), dan disusupkan ke Suriah.

Konspirasi Kriminal NATO Menggulingkan Bashar

Pengungkapannya membantu mengungkap konspirasi kriminal yang dilakukan AS, Inggris dan Prancis, Turki, dan kekuatan lain untuk menggulingkan pemerintah Damaskus.

Konspirasi itu bergantung pada kekuatan asing yang berkolusi sebagai proksi teroris meskipun propaganda mereka membom Suriah selalu diklaim usaha "memerangi terorisme".

Intervensi militer Rusia sejak September 2015 ke Suriah membalikkan situasi, dan mengalahkan plot rahasia untuk menghancurkan Suriah.

Dua hari sebelum kematiannya pada 19 Oktober 2014, Shim menyiarkan laporan terakhirnya. Saat itu ia mengungkapkan ketakutannya di hadapan pemirsa Press TV.

Ia merasa hidupnya dalam bahaya akibat tekanan intelijen militer Turki, yang menuduhnya sebagai "mata-mata”.

Padahal ia seorang jurnalis terakreditasi yang bekerja untuk media berita internasional yang diakui dan dihormati.

Keluarganya pun yakin dia dibunuh. Mobil sewaan yang saat itu dia tumpangi di dekat kota Suruc, Turki, seberang perbatasan Suriah, tiba-tiba ditabrak truk pengaduk beton.

Pendamping perempuan dan sopir bernama Judy Irish yang terhitung sepupunya, bersaksi truk itu menabrak mobil dari belakang, membuatnya keluar dari jalan raya.

Pihak keamanan Turki mengklaim kedua kendaraan itu bertabrakan. Shim lalu dipisahkan secara misterius dari sopirnya yang dibawa ke rumah sakit lain di Turki.

Sementara rekannya selamat dari kecelakaan itu, Shim kemudian dinyatakan meninggal, disebut akibat "gagal jantung".

Kesaksian Ibu Serena Mentahkan Klaim Turki

Pada pemakamannya di Lebanon, ibu jurnalis tersebut mencatat dia tidak memiliki bekas luka di tubuhnya, seperti yang diharapkan dari kecelakaan mobil yang serius.

Terlepas dari permohonan keluarganya, mengingat kewarganegaraan AS-nya, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tidak pernah meminta penyelidikan atas kematian Serena Shim.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan