Sabtu, 23 Agustus 2025

Viral Video Demonstran Sudan Bakar Bendera Israel, Tolak Normalisasi Hubungan yang Ditengahi AS

Pengunjuk rasa di Sudan berbaris di Khartoum dan membakar bendera Israel, Rabu (21/10/2020).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Twitter @Jtruzmah dan SAID KHATIB / AFP
Beredar Video Pengunjuk Rasa Sudan Bakar Bendera Israel, Tolak Normalisasi Hubungan 

TRIBUNNEWS.COM - Pengunjuk rasa di Sudan berbaris di Khartoum dan membakar bendera Israel, Rabu (21/10/2020).

Mereka menyatakan penolakan atas normalisasi hubungan dengan Israel.

Dikutip dari The Jerussalem Post, media lokal Al-Intibaha melaporkan, para demonstran meneriakkan slogan menentang perbaikan hubungan dengan Israel. 

Baca juga: Dulu Sekutu Hamas, Kini Perbaiki Hubungan dengan Israel, Sudan Disebut Tikam Palestina dari Belakang

Baca juga: Presiden Trump Resmi Mencabut Sudan dari Daftar Negara Sponsor Terorisme

Mereka menuntut partai politik yang mendukung langkah tersebut agar merevisi hal itu.

Surat kabar Al-Hadaf, yang dimiliki oleh Partai Ba'ath Sosialis Arab memposting foto insiden tersebut di halaman Facebook-nya.

"Para pengunjuk rasa membakar bendera entitas Zionis selama pawai 21 Oktober di Khartoum," begitu bunyi judul foto tersebut.

Insiden ini terjadi di hari yang sama, ketika delegasi Israel dilaporkan mengunjungi ibukota Sudan.

Pihaknya membahas perjanjian perdamaian dan mempersiapkan pengumuman untuk itu.

Adapun pengumuman resmi menyusul beberapa hari kemudian dan disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.

Amerika Serikat menjadi pihak penengah dari penjanjian tersebut.

Sudan telah menyatakan sinyal beragam mengenai sikapnya dalam menormalkan hubungan dengan Israel.

PM Netanyahu Senang, Sudan Disebut Tikam Palestina dari Belakang

Israel menyambut era baru hubungannya dengan dunia Arab, Jumat (23/10/2020) setelah pengumuman rencana normalisasi hubungan dengan Sudan.

Di sisi lain, perjanjian ini digambarkan Palestina sebagai tikaman baru di belakang.

"Ini adalah era baru. Era kedamaian sejati."

"Perdamaian yang berkembang dengan negara-negara Arab lainnya, tiga di antaranya dalam beberapa pekan terakhir," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam sebuah video, dikutip dari Reuters

Bulan lalu, Israel mencapai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Baca juga: Trump Umumkan Israel-Sudan Akhirnya Sepakat Normalisasi Hubungan

Baca juga: AS Siap Jual Jet Tempur F-35 ke UEA, Pentagon Janjikan Ini ke Israel

Presiden AS Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Presiden AS Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Haaretz/Mark Israel Salem)

"Di Khartoum, ibu kota Sudan, tiga prinsip Liga Arab diadopsi pada tahun 1967: Tidak ada perdamaian dengan Israel, tidak ada pengakuan atas Israel, dan tidak ada negosiasi dengan Israel," kata Netanyahu.

"Sedangkan hari ini Khartoum mengatakan: ya untuk perdamaian dengan Israel, ya untuk pengakuan Israel, dan normalisasi dengan Israel," tambahnya.

Pendekatan Israel dengan beberapa negara tetangga di tanah Arab mencerminkan pergeseran prioritas regional dan keprihatinan yang sama terhadap Iran.

Di sisi lain, Palestina menyebut negara Arab sudah mengesampingkan tujuan damai dengan Israel yang disepakati sebelumnya, yakni mau berdamai jika Israel menyerahkan tanah kepada Palestina dan mengakhiri pendudukan.

"Kepresidenan Palestina menekankan kecamannya dan penolakannya terhadap normalisasi hubungan dengan negara pendudukan Israel, yang menempati tanah Palestina," sebuah pernyataan yang dirilis kantor Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Anggota senior Abbas’s Palestine Liberation Organization (PLO), Wasel Abu Youssef, mengatakan langkah Sudan sama halnya menusuk dari belakang.

"(Keputusan normalisasi Sudan) merupakan tusukan baru di belakang rakyat Palestina dan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina yang adil," katanya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan