Jumat, 22 Agustus 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Pakar: Siapapun Pemenang Pemilu AS Tidak Akan Berpengaruh ke Indonesia

Indonesia juga diminta netral dalam menanggapi pemilu AS dan calon yang bertarung.

JIM WATSON, Brendan Smialowski / AFP
(COMBO) Kombinasi gambar yang dibuat pada 22 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden saat debat terakhir presiden di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020 . 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) akan berlangsung pada 3 November 2020.

Petahana dari Partai Republik Donald Trump akan bersaing dengan kandidat dari Demokrat Joe Biden.

Lantas bagaimana pengaruh hasil pemilu di Negeri Paman Sam ini ke Indonesia?

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menilai siapapun yang akan memenangi Pemilu AS, tidak akan berpengaruh terhadap Indonesia.

“Siapapun yang keluar sebagai pemenang tidak berpengaruh ke Indonesia,” ujar Hikmahanto ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (1/11/2020).

Baca juga: Detik-detik Pemilihan, Trump Dapat Kecaman dari Warga Meksiko hingga Boneka Dibakar

Dia menegaskan pula, Indonesia juga harus netral dalam menanggapi pemilu AS dan calon yang bertarung.

Karena itu merupakan kedaulatan dan hak dari rakyat AS untuk memilih siapa pemimpin mereka.

“Indonesia harus netral. Ini kan kedaulatan dan hak dari rakyat AS,” ucap Hikmahanto.

Dia menjelaskan pula bahwa siapapun yang akan memenangi pemilu 2020 di AS, Indonesia harus terbuka bekerjasama dengan presiden terpilih Negeri Paman Sam itu.

“Siapapun yang menang Indonesia kan harus kerjasama,” jelas Hikmahanto.

Sebelumnya anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan juga mengatakan hal senada. Yakni, pada dasarnya siapapun pemenang Pemilu AS, tidak berpengaruh besar pada kebijakan luar negeri United States of America (USA) terhadap Indonesia.

"Justru pemilihan sela Kongres dan Pemilu Senat yang menentukan garis kebijakan Partai Demokrat atau Republik yang berpengaruh langsung pada kebijakan luar negeri USA terhadap negara-negara yang punya kekhususan, seperti Indonesia," kata Farhan, Jumat (30/10/2020).

Menurut Farhan, selama ini tidak pernah sekalipun Presiden Amerika Serikat bernada negatif kepada Indonesia, seperti yang dilakukan PM Australia Scott Morrison dengan meragukan pemerintah Indonesia terkait Covid-19.

"Kehadiran kelompok-kelompok lobi politik dan bisnis yang dibawa oleh anggota Kongres atau Senator USA ke Indonesia nanti, akan memberikan pengaruh terhadap corak hubungan RI-USA," ujar politikus NasDem itu. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan