Selasa, 7 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

H-1 Hari Pemilu AS: Lebih dari 95 Juta Warga Amerika Sudah Berikan Hak Suara Pada Pemungutan Awal

Hanya sehari sebelum Hari Pemilihan Umum, angka pemecahan rekor sama dengan 69 persen dari seluruh pemilih untuk Pemilu 2016 lalu.

AFP
Dua kandidat capres di Pilpres Amerika Serikat, Joe Biden (Demokrat) dan Donald Trump (Republik). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Hingga Senin (2/11/2020), lebih dari 95 juta warga Amerika Serikat telah memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden 2020.

Demikian menurut perhitungan surat suara yang telah masuk ke pusat Proyek Pemilu AS di University of Florida, per Senin (2/11/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Selasa (3/11/2020).

Tercatat ini menjadi jumlah pemilih tertinggi di zaman modern.

Hanya sehari sebelum Hari Pemilihan Umum, angka pemecahan rekor sama dengan 69 persen dari seluruh pemilih untuk Pemilu 2016 lalu.

Peningkatan tajam dalam pemungutan suara langsung dan pemungutan suara awal sebagian besar didorong oleh pandemi virus corona (Covid-19), yang telah menewaskan lebih dari 230.000 orang di AS.

Baca juga: Pilpres AS: Jelang Pemungutan Suara, Toko-toko Mewah di New York Pasang Tripleks, Takut Ricuh?

Presiden Donald Trump, pemerintahannya telah dikritik karena penanganannya terhadap wabah Covid-19, demikian hasil jejak pendapat nasional.

Sebuah jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada 27-29 Oktober menunjukkan Biden unggul dari Trump, 51 persen lawan 43 persen.

Tetapi perlombaan ini masih menjadi sengit di negara-negara medan perebutan suara yang akan memutuskan pemilihan melalui Electoral College, termasuk Arizona, Florida dan North Carolina.

Sejumlah besar pendukung Partai Republik dan Trump diperkirakan akan datang secara langsung untuk memilih pada Hari Pemilihan 3 November 2020.

Apalagi setelah Trump menabur ketidakpercayaan, tanpa bukti, pemungutan suara melalui pos dan email penuh dengan kecurangan, akan menggugah para pendukung Republik untuk berbondong-bondong memilih pada 3 November besok waktu setempat.

Pendukung Paratai Demokrat, sebagian besar telah memberikan hak suaranya pada pemungutan suara awal, karena kekhawatiran akan pandemi.

Para ahli memprediksi jumlah pemilih akan melampaui 138 juta yang memilih pada 2016. Hanya 47 juta suara yang diajukan sebelum Hari Pemilihan Umum empat tahun lalu.

Sebelumnya diberitakan lebih dari 90 juta orang Amerika telah memberikan hak suaranya dalam pemilihan presiden AS, menurut perhitungan surat suara yang telah masuk, per Sabtu (31/10/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Minggu (1/11/2020).

Baca juga: Poling Terbaru, Trump Kalah di Pilpres AS, Dia Bisa Menang Jika Syarat Ini Terpenuhi

Sejumlah besar warga AS telah memilih melalui surat atau mencoblos di tempat pemungutan suara awal, di tengah kekhawatiran virus corona dapat menyebar di tempat pemungutan suara pada Hari Pemilu yang akan hiruk pikuk.

Sejauh ini Trump masih tertinggal di belakang Biden dalam jajak pendapat nasional di tengah kritik terhadap penanganan pemerintahanan Trump terhadap Covid-19, yang telah menewaskan hampir 229.000 orang di Amerika Serikat, dengan jumlah kasus baru sekali lagi memecahkan rekor harian menjelang Hari Pemilu pada Selasa (3/11/2020).

Karena itu banyak pihak menilai calon Presiden dari Demokrat akan memperoleh keuntungan signifikan dalam pemungutan suara awal.

YUMA, AZ - 18 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum kampanye di The Defense Contractor Complex pada 18 Agustus 2020 di Yuma, Arizona. Trump mengecam calon calon dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden karena bersikap lunak terhadap imigrasi ilegal ketika Demokrat mengadakan konvensi mereka minggu ini dari jarak jauh dari Milwaukee. Ratusan orang mengantre dalam suhu 104 derajat untuk melihat presiden, banyak yang tanpa topeng atau menjaga jarak dari yang lain, menurut laporan yang diterbitkan. Ukuran kerumunan di dalam hanggar terbatas untuk mengangguk pada pandemi yang sedang berlangsung yang telah melanda Kabupaten Yuma dengan sangat keras. Sandy Huffaker / Getty Images / AFP
YUMA, AZ - 18 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum kampanye di The Defense Contractor Complex pada 18 Agustus 2020 di Yuma, Arizona. Trump mengecam calon calon dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden karena bersikap lunak terhadap imigrasi ilegal ketika Demokrat mengadakan konvensi mereka minggu ini dari jarak jauh dari Milwaukee. Ratusan orang mengantre dalam suhu 104 derajat untuk melihat presiden, banyak yang tanpa topeng atau menjaga jarak dari yang lain, menurut laporan yang diterbitkan. Ukuran kerumunan di dalam hanggar terbatas untuk mengangguk pada pandemi yang sedang berlangsung yang telah melanda Kabupaten Yuma dengan sangat keras. Sandy Huffaker / Getty Images / AFP (Sandy Huffaker / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Para ahli memprediksi jumlah pemilih akan melampaui 138 juta orang yang akan memilih dalam pemilihan presiden 2016 yang dimenangkan Trump. Hanya 47 juta orang yang datang sebelum Hari Pemilihan Umum pada 2016 lalu.

Di 20 negara bagian yang melaporkan data pemilih partai, 19,9 juta demokrat terdaftar telah memilih.

Sementara 11,5 juta dari Partai Republik dan 8,8 juta tanpa afiliasi partai telah menyalurkan suaranya. Data tidak menunjukkan kepada kandidat mana suara diberikan. (Reuters)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved