Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump Akan Ajukan Gugatan ke MA karena Merasa Dicurangi, Timses Joe Biden: Sangat Keterlaluan
Manajer kampanye Joe Biden, Jen O'Malley Dillon mengatakan jika Donald Trump sangat keterlaluan jika mencoba untuk menghentikan penghitungan suara.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Whiesa Daniswara
"Kami memenangkan segalanya, dan tiba-tiba itu tidak jadi," ucap Trump.
Baca juga: Nasib Trump dan Biden Ditentukan Negara Bagian Utama, Tapi Pemilihan Belum Tentu Selesai Cepat
Baca juga: Unggul Sementara Atas Trump, Biden Peroleh 238 Suara Elektoral dan 67.674.347 Popular Vote
Meskipun begitu, ketatnya perolehan suara tidak membuat dirinya pesimis.
Dia tetap yakin bahwa dirinyalah yang telah memenangkan pemilihan, sebuah pernyataan yang terlalu awal untuk dideklarasikan.
Tak hanya itu, dalam pertemuan tersebut, Donald Trump juga menuduh Demokrat mencoba mencurangi dirinya dalam Pilpres Amerika Serikat ini.
Demokrat disebut mencoba 'mencabut hak pilih' para pemilihnya dan menyatakan kemenangan di Georgia.
Padahal, saat itu, belum ada pengumuman mengenai kandidat yang memenangkan negara bagian tesebut.
Selain itu, Trump juga memegang sedikit keunggulan dengan 93% suara telah dihitung.
"Mereka tahu mereka tidak bisa menang," ujarnya.
"Ini penipuan terhadap publik Amerika. Ini memalukan negara kita," tambahnya.
Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Warga Latin Lebih Pilih Donald Trump
Baca juga: Penghitungan 80 Ribu Surat Suara Pilpres AS Tertunda di Georgia, Pipa dan Software Pecah
Merasa dicurangi, Donald Trump berjanji akan mengajukan petisi ke Mahkamah Agung.
Namun, dia tidak merinci lebih lanjut tentang rencananya itu.
"Jadi kami akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan."
"Kami tidak ingin mereka menemukan surat suara pada pukul empat pagi dan menambahkannya ke daftar," tutur Trump.
Trump meninggalkan tempat pada pukul 2.32 pagi dan menutupnya dengan acungan tinju kepada para pendukungnya.

Tak hanya kepada pendukungnya, Trump juga mengatakan tuduhan serupa melalui akun Twitter-nya, Rabu (4/11/2020).