Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Joe Biden Cetak Rekor untuk Calon Presiden Amerika yang Dapat Suara Terbanyak, Kalahkan Barack Obama
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mencetak rekor peraih suara terbanyak dalam sejarah pemilihan presiden AS
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mencetak rekor peraih suara terbanyak dalam sejarah pemilihan presiden, mengalahkan rekor Barack Obama tahun 2008 lalu.
Seperti yang dilansir Washington Examiner, per Rabu (4/11/2020) pagi waktu setempat, Joe Biden telah menerima 69.544.968 suara di seluruh negeri.
Ia melampaui rekor Obama dengan 69.498.516 suara pada pilpres tahun 2008, menurut Associated Press.
Jumlah suara yang diraih Biden mengalahkan rekor suara terbanyak yang tercatat untuk calon presiden AS dalam sejarah.
Pada Rabu pagi, lembaga jajak pendapat FiveThirtyEight Nate Silver memperkirakan, Biden akan memenangkan "sekitar 80 juta" dari lebih dari 160 juta suara yang diperkirakan masuk.
Baca juga: Update Hasil Pilpres Amerika: Joe Biden Mendekati Kemenangan dengan 264 Electoral Votes, Trump 214
Baca juga: Donald Trump Didampingi Keluarga Saat Pidato Kemenangan, Putra-Putrinya Tampak Sumringah
Sementara itu, untuk Presiden Trump, Associated Press mencatat 67.120.277 suara pada Rabu pagi.
Jumlah itu lebih banyak empat juta lebih dari 62.984.828 suara yang ia terima dalam pemilihan tahun 2016 lalu.
Jumlah suara tersebut, yang biasa disebut "suara populer" adalah jumlah total suara yang diberikan oleh seluruh negeri tapi tidak menjadi penentu pemenang pemilihan.
Pemenang pilpres ditentukan oleh Electoral College, yang didirikan pada 1787.
Trump kalah suara populer pada 2016 dari calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Namun ia memenangkan pemilu karena lebih unggul di electoral college.
Pemilu tahun ini menandai persentase partisipasi pemilih tertinggi di antara para pemilih yang memenuhi syarat dalam pemilihan federal AS sejak 1900.
Menurut Michael McDonald, seorang profesor Florida yang menjalankan Proyek Pemilu Amerika Serikat, tingkat partisipasi tahun ini setinggi 66,9 persen.
Pada 2016, proyek tersebut melaporkan partisipasi pemilih sebesar 60 persen.
Saat ini, pemilihan kian dekat dengan kemenangan salah satu kandidat.