Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Trump Kini di Ambang Kekalahan, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Selama 4 Tahun Jadi Presiden AS?
Trump mengklaim bahwa tidak ada pemerintahan yang mencapai lebih tinggi daripada yang dicapainya dalam periode pertama sebagai Presiden AS.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
3. Mengakhiri "perang bodoh"
Saat berkampanye di pemilu Amerika 2016, Trump berjanji akan mengakhiri petualangan militer AS atau yang disebutnya "perang bodoh" (stupid wars).
Kebijakan ini bisa dibilang berhasil tapi juga tidak. Kritikus mengkhawatirkan Trump yang minim pengalaman dan temperamental akan melakukan kesalahan dalam konflik, tapi akhirnya tidak.
Meski awalnya saling menghina dengan Kim Jong Un, Trump berhasil melakukan langkah rekonsiliasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu masuk Korea Utara untuk bertemu Kim.
Pembicaraan damai antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan yang didukung AS juga sedang berlangsung, memperlebar peluang untuk penarikan semua pasukan AS setelah invasi hampir 20 tahun.
Ada juga serentetan perjanjian oleh negara-negara mayoritas Muslim seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Sudan yang menormalisasi hubungan dengan Israel, yang semakin mengisolasi Iran serta Palestina.
Sisi negatifnya, Korea Utara belum mundur dari program nuklirnya. Kekerasan masih terjadi di Afghanistan dan penarikan pasukan dari Irak belum akan terjadi dalam waktu dekat.
Sementara itu penarikan sebagian kecil pasukan AS di lokasi strategis Suriah justru bisa membuat Rusia semakin memperkuat pengaruhnya di sana.
4. Perekonomian terbesar dalam sejarah
Trump berjanji memakai insting bisnisnya di Gedung Putih dan berulang kali mengklaim bahwa dia telah membangun perekonomian terbesar sepanjang sejarah.
Kenyataannya, tergantung dari mana keberhasilan itu diukur.
Pasar saham berkali-kali mengalami kenaikan, bahkan sebagian besar bangkit dari penurunan tajam setelah merebaknya pandemi virus corona.
Namun pertumbuhan tertinggi yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) adalah 3 persen, setara dengan kinerja Obama dan tidak mendekati pemecahan rekor AS.
Di bawah pimpinan Trump, angka pengangguran mencapai level terendah dalam 50 tahun yakni 3,5 persen pada Desember 2019.
Akan tetapi sebulan kemudian muncul data bahwa pertumbuhan pekerjaan sebenarnya melambat dalam 3 tahun pertama Trump, kemudian lockdown virus corona menciptakan jutaan pengangguran.