Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump Kesal Joe Biden Unggul dan Sedikit Orang yang Bela Argumennya soal Kecurangan Pemilu
Presiden AS petahana, Donald Trump tidak memberikan indikasi bahwa dia siap mengakui kekalahan, membuat orang bertanya-tanya pada Jumat (6/11/2020).
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Tiara Shelavie
Trump sejak malam pemilihan memilih tinggal di Gedung Putih, menelepon sekutu dengan marah dan menuntut agar lebih banyak orang membelanya.
Dia mengeluh bahwa tim hukumnya tidak siap untuk melakukan pertempuran yang efektif di pengadilan, menurut salah satu orang yang berbicara dengannya.
Baca juga: Masih Kesal Biden Unggul, Trump Ingatkan Jangan Asal Klaim Jabatan Presiden: Proses Hukum Baru Mulai
Baca juga: Joe Biden Menuju Kemenangan, Berpotensi Raih 42 Suara Elektoral Lagi, Donald Trump Kehabisan Langkah

Pada saat yang sama, upaya tim hukumnya tampak agak gagal.
Beberapa orang kampanye mempertanyakan keputusan tim Trump mengirim orang-orang seperti Rudy Giuliani dan putra Trump untuk membuat tuduhan penipuan pemilih yang tidak berdasar.
Trump terdengar tertindas selama pernyataan malam dari Gedung Putih pada Kamis (5/11/2020) dan meninggalkan ruangan tanpa menjawab klaim palsu tentang penipuan
pemilih.
Dalam pertemuannya dengan tim di Oval Office dan Gedung Putih, Trump bertanya kenapa orang Partai Republik tidak muncul ke media dan membelanya.
Untuk memperkuat argumennya soal tuduhan pemilu yang curang atau membuat klaim yang sama dengannya soal perhitungan suara setelah Hari Pemilihan (Election Day) .
Dia juga mendesak mereka untuk mengatur pernyataan publik, sesuatu yang sangat ingin dilakukannya sejak Rabu.
Namun para ajudan Trump menilai apapun yang dikatakan presiden nantinya, akan merusak posisinya dan memperburuk keadaan.
Tetapi setelah Biden berbicara di Wilmington, Delaware, pada Kamis sore, Trump bersikeras merilis pernyataan untuk merinci kasus hukumnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)