Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Joe Biden Disebut Akan Menjadi 'Tukang Sapu' di Masa Awal sebagai Presiden AS
Pengamat memberikan pandangannya terkait apa yang akan dilakukan Joe Binde di masa awal menjadi Presiden Amerika Serikat.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Hubungan Internasional, Dinna Prapto Raharja, memberikan pandangannya terkait apa yang akan dilakukan Joe Biden di masa awal menjadi Presiden Amerika Serikat.
Dinna menyebut, Biden akan disibukkan dengan urusan internal pemerintahan di awal-awal kepemimpinannya.
Hal itu termasuk membersihkan kebijakan-kebijakan presiden sebelumnya, Donald Trump, yang tidak sejalan dengannya.
"Joe Biden akan banyak jadi tukang sapu dulu, kalau saya boleh pakai istilah itu."
"Ini karena saat Trump memimpin cukup banyak kebijakan Amerika Serikat yang berubah drastis," ucap Dinna dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Senin (9/11/2020).
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Kabar Donald Trump Akan Diceraikan Istri | Kamala Harris Telepon Joe Biden

Dinna kemudian membeberkan contoh kebijakan yang akan disapu oleh Biden.
Disebutkan, Biden akan mengembalikan kiblat hubungan internasional negara paman Sam ke prinsip multilateralisme.
"Seperti melakukan negosiasi dengan Iran contohnya," lanjut perempuan berkaca mata ini.
Dinna menambahkan, Biden juga memiliki tugas rumah berat dalam memperbaiki perekonomian Amerika Serikat pasca terpaan badai pandemi Covid-19.
Ia juga melihat di tahun pertama dan kedua, Biden akan disibukkan dengan urusan internal dan sekutu-sekutu Amerika Serikat.
Baca juga: Sekjen MUI Sebut Perbedaan Sikap dengan Trump Jadi Kunci Kemenangan Joe Biden
Arti Kemenangan Joe Biden bagi Dunia
Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-46.
Seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, berdasarkan Associated Press, Joe Biden telah memenangkan Pilpres 2020 dengan perolehan 290 suara elektoral.
Joe Biden berhasil menguasai Pennsylvania (20 suara elektoral) dan Nevada (6 suara elektoral) setelah 3 hari jumlah suara elektoral tak berubah.
Ia kini dipastikan melaju ke Gedung Putih, meninggalkan Donald Trump yang hanya mengumpulkan 214 suara elektoral.