Temukan Material Penyerap CO₂, Profesor Jepang Susumu Kitagawa Raih Nobel Kimia 2025
Penemuan Kitagawa berupa bahan berpori dengan banyak lubang mikroskopis, mirip dengan karbon aktif dan zeolit mineral
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Profesor Susumu Kitagawa (74), dari Universitas Kyoto Jepang meraih Hadiah Nobel Kimia 2025 berkat penemuan kompleks logam berpori (PCP) yang mampu menyimpan dan memisahkan gas termasuk karbon dioksida (CO2).
Pengumuman ini dilakukan pada 9 Oktober 2025, waktu Swedia.
Kitagawa menjadi penerima Hadiah Nobel Kimia kesembilan dari Jepang, setelah Akira Yoshino pada tahun 2019 dan Hideki Yukawa, pemenang Nobel pertama dari Jepang.
Dengan demikian, ia juga menjadi orang ke-17 dari Jepang yang menerima penghargaan ini terkait dengan Universitas Kyoto.
Para pemenang Nobel kali ini akan menerima total hadiah sebesar 11 juta kronor setara dengan sekitar 170 juta yen dan upacara penghargaan akan berlangsung di Stockholm, Swedia pada 10 Desember 2025.
Baca juga: Calon Perdana Menteri Jepang ke-103, Sanae Takaichi Kritik Pelonggaran Visa bagi Warga China
Inovasi Teknologi PCP
Penemuan Kitagawa berupa bahan berpori dengan banyak lubang mikroskopis, mirip dengan karbon aktif dan zeolit mineral, menawarkan luas permukaan yang besar untuk menyerap berbagai gas.
Menggunakan ikatan antara ion logam dan bahan organik, Kitagawa menciptakan PCP yang berfungsi seperti 'gym hutan' dengan lubang-lubang kecil pada ukuran nanometer.
Teknologi ini memungkinkan pemisahan dan penyimpanan gas tertentu, seperti CO2, yang diharapkan dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk pengurangan gas rumah kaca dan penyimpanan gas berbahaya.
Susumu Kitagawa lahir di Kota Kyoto dan menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Kyoto pada tahun 1974 dan meraih gelar doktor di Sekolah Pascasarjana Teknik pada tahun 1979.
Setelah menjabat sebagai asisten profesor, ia menjadi profesor di Fakultas Sains Universitas Metropolitan Tokyo pada tahun 1992, sebelum kembali ke Universitas Kyoto.
Sejak 2017, Kitagawa menjabat sebagai profesor khusus di Universitas Kyoto dan baru-baru ini menjadi direktur dan wakil presiden universitas tersebut pada 24 April 2024.
Kitagawa telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Penghargaan Masyarakat Kimia Jepang pada tahun 2019 dan Medali Pita Ungu pada tahun 2011.
Ia juga mendapatkan Grand Prix dari French Chemical Society pada tahun 2018 serta Penghargaan Akademi Jepang pada tahun 2016.
Dengan inovasi PCP ini, Kitagawa diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan penyimpanan gas yang lebih aman.
Diskusi penerima Nobel Jepang dilakukan kelompon Pencinta Jepang. Gabung gratis kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email tkyjepang@gmail.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.