Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

FAKTA Vaksin Covid-19 Pfizer, Ini Daftar Negara yang Antre Membeli

Pembuat obat Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin eksperimental mereka mungkin 90 persen efektif untuk mencegah Covid-19.

Foto Nikkei
Ilustrasi Vaksin Covid-19 - Produsen obat Pfizer dan BioNTech mengatakan, efektivitas vaksin hasil eksperimen untuk mencegah Covid-19 mencapai hingga 90 persen. Ini fakta seputar vaksin Covid-19 Pfizer 

TRIBUNNEWS.COM - Produsen obat Pfizer dan BioNTech mengatakan, efektivitas vaksin hasil eksperimen untuk mencegah Covid-19 mencapai hingga 90 persen.

Pengumuman yang disampaikan pada Senin (9/11/2020) itu dengan cepat tersebar ke seluruh dunia.

Mengutip Al Jazeera, pasar saham dilaporkan melonjak ke rekor baru.

Sejumlah pemimpin negara menyambut hasil uji coba tahap akhir vaksin Pfizer.

Sementara itu, para ilmuwan dan dokter memperingatkan, terlalu dini untuk merayakan temuan ini.

Baca juga: Pastikan Vaksin Covid-19 Aman untuk Orang Dewasa, Baru Dapat Disuntikkan Pada Bayi dan Anak-anak

Baca juga: Guru Besar Unpad : Vaksin Covid-19 yang Disuntikkan Pada Relawan Tak Tunjukan Efek Samping Berat

Ilustrasi Vaksin Covid-19 - Pembuat obat Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin eksperimental mereka mungkin 90 persen efektif untuk mencegah Covid-19.
Ilustrasi Vaksin Covid-19 - Pembuat obat Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin eksperimental mereka mungkin 90 persen efektif untuk mencegah Covid-19. (Shutterstock)

Inilah sejumlah fakta terkait vaksi Pfizer sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

Apa Isi Pengumuman tersebut?

Uji coba pembuatan vaksi Pfizer melibatkan sekira 44 ribu orang di enam negara.

Separuh di antaranya telah diberikan vaksin, sedangkan separuh lainnya diberi plasebo, pengobatan yang dirancang untuk tidak memberikan pengaruh.

Data yang dirilis Senin (9/11/2020) berasal dari analisis sementara yang dilakukan setelah 94 terkonfirmasi positif Covid-19.

Kurang dari sembilan dari mereka yang terjangkit Covid-19 telah diberi vaksin.

Untuk memastikan tingkat kemanjuran, Pfizer mengatakan akan melanjutkan uji coba hingga ada 164 kasus Covid-19 di antara relawan.

Angka yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) ini sudah cukup untuk mengetahui seberapa baik vaksin itu bekerja.

Namun, data ini belum ditinjau sejawat atau diterbitkan dalam jurnal medis.

Pfizer mengatakan akan melakukannya setelah mendapatkan hasil dari seluruh uji coba.

Baca juga: Biotis Pharmaceuticals Suntikkan Ratusan Juta Dolar AS Ke Unair untuk Riset Vaksin Merah Putih

Baca juga: Unair dan Biotis Uji Coba Vaksin Covid-19 Merah Putih ke Hewan Desember Ini

Ilustrasi Vaksin Covid-19 - Pembuat obat Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin eksperimental mereka mungkin 90 persen efektif untuk mencegah Covid-19.
Ilustrasi Vaksin Covid-19 - Pembuat obat Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin eksperimental mereka mungkin 90 persen efektif untuk mencegah Covid-19. (Foto Nikkei)

Bagaimana Cara Kerja Vaksin Ini?

Saat divaksinasi, Anda biasanya diberikan bagian virus yang sudah lemah atau mati atau bakteri penyebab penyakit.

Dengan cara ini, vaksin tidak membuat sakit, tetapi tubuh Anda mengenali, vaksin tersebut adalah unsur asing dan meningkatkan respons imun.

Artinya, ketika tubuh Anda menemukan sumber asli yang menyebabkan penyakit tersebut, ia akan langsung siap untuk menyerangnya.

Cara kerja vaksin baru ini disebut mRNA. Anda tidak benar-benar disuntik dengan bagian-bagian virus atau bentuk yang dilemahkan

Namun Anda sebenarnya sedang diberikan bagian dari kode genetik virus corona.

Hal ini menipu tubuh untuk memproduksi beberapa protein virus sehingga membangun sistem kekebalan.

Kemudian mendeteksi protein ini dan mulai menghasilkan respons defensif terhadapnya.

Baca juga: Kemenristek: Jika Ada Dana Rp 10 Triliun, Indonesia Tak Perlu Impor Vaksin dari China

Baca juga: Ahli Jelaskan Pembuatan Vaksin Dapat Dipercepat dengan Teknologi

Bagaimana Reaksinya?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hasilnya sangat positif.

Namun, WHO memperingatkan ada kesenjangan pendanaan sebesar  4,5 miliar dolar Amerika yang dapat memperlambat akses ke tes, obat-obatan dan vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Para ahli juga memperingatkan, mungkin ada tantangan besar dalam mendistribusikan vaksin.

Terutama di negara-negara miskin di mana pasokan listrik tidak memadai, karena vaksin harus disimpan pada suhu beku industri agar efektif.

Baca juga: Vaksinolog Jelaskan Rumitnya Proses Pembuatan Vaksin, Keamanan Nomor 1, Kedua Efektivitas

Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya.
Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya. (Lionel BONAVENTURE / AFP)

Apa Langkah Berikutnya?

Pfizer dan BioNTech berencana mengajukan permohonan persetujuan darurat ke FDA untuk menggunakan vaksin pada akhir bulan.

Langkah ini diambil ketika mereka memiliki data keamanan selama dua bulan tentang sekitar setengah dari peserta uji coba.

Untuk menghemat waktu, perusahaan mulai memproduksi vaksin sebelum mereka tahu apakah itu akan efektif.

Mereka sekarang berharap dapat memproduksi hingga 50 juta dosis atau cukup untuk melindungi 25 juta orang pada tahun ini.

Pfizer memperkirakan akan memproduksi hingga 1,3 miliar dosis vaksin pada tahun 2021.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Hasil Kerja Sama dengan Sinovac Biotech China akan Dijual Rp 200 Ribu Per Dosis

Siapa yang Antre untuk Membelinya?

Pfizer dan BioNTech memiliki kontrak 1,95 miliar dolar Amerika dengan pemerintah AS untuk mendistribusikan100 juta dosis vaksin mulai tahun ini.

Mereka juga telah mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa, Inggris Raya, Kanada, dan Jepang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan