Kamis, 21 Agustus 2025

Meski Geram, Iran Disebut Tak akan Buru-buru Balas Dendam atas Kematian Ilmuwan Nuklirnya

Iran disebut tidak mungkin melakukan balas dendam atas kematian ilmuwan nuklirnya, Mohsen Fakhrizadeh, dalam waktu dekat.

Penulis: Ika Nur Cahyani
KEMENTERIAN PERTAHANAN IRAN / AFP
Foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Iran pada Senin 30 November 2020 menunjukkan anggota pasukan Iran membawa peti mati ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh selama upacara pemakamannya di ibu kota Iran, Teheran. Dengan pemakaman yang layak untuk "martir" terbesar Republik Islam, Teheran memberikan penghormatan terakhir kepada seorang ilmuwan yang tewas dalam pembunuhan yang disalahkan atas Israel, dan berjanji untuk melanjutkan pekerjaannya. Dalam sebuah dokumen yang bocor, klaim seorang jurnalis Iran, terungkap detail rinci dan rumit pembunuhan ilmuwan nuklir ini, dengan melibatkan 62 orang, 12 di antaranya adalah pembunuh yang memberondongkan peluruh ke mobil Fakhrizadeh, dan 2 sniper. 

Trump juga memperkuat sanksi ekonomi untuk menekan Teheran agar mau mempertimbangkan program nuklir, pengembangan rudal balistik, dan dukungan untuk pasukan proxy regional.

Presiden terpilih AS Joe Biden setelah acara di The Queen Theatre di Wilmington, Delaware, pada 1 Desember 2020
Presiden terpilih AS Joe Biden setelah acara di The Queen Theatre di Wilmington, Delaware, pada 1 Desember 2020 (CHANDAN KHANNA / AFP)

Sebagai pembalasan, Teheran melanggar pembatasan kesepakatan nuklir itu secara bertahap.

Biden mengatakan dia mengembalikan kesepakatan jika Iran patuh.

Teheran selalu membantah mencari senjata nuklir.

Pekan lalu, Abrams mengatakan pemerintahan Trump berencana memperketat sanksi pada Teheran di minggu-minggu terakhir kekuasaannya.

Di sisi lain, Abrams meminta Biden mendesak kesepakatan yang bisa mengurangi ancaman regional dan nuklir dari Republik Islam itu.

Dia juga berharap negosiasi dengan Iran akan berlangsung tahun depan.

Abrams yakin kesepakatan akan dicapai di bawah pemerintahan Biden.

Tokoh-tokoh agama di Iran telah mengesampingkan negosiasi atas program misilnya atau mengubah kebijakan regionalnya.

Sebaliknya, pihaknya menginginkan perubahan kebijakan AS, termasuk pencabutan sanksi.

Iran Tingkatkan Penggunaan Uranium untuk Balas Kematian Fakhrizadeh

Iran menanggapi pembunuhan ilmuwan nuklir topnya dengan memberlakukan undang-undang peningkatan uranium ke tingkat yang lebih tinggi, mendekati tingkat senjata, Rabu (2/12/2020).

Dikutip dari New York Times, langkah tersebut juga mensyaratkan pengusiran para pengawas nuklir internasional jika sanksi Amerika tidak dicabut pada awal Februari. 

Ini merupakan tantangan langsung kepada Presiden AS terpilih Joseph R Biden Jr.

Tidak jelas apakah tindakan tersebut merupakan tanggapan Iran terhadap pembunuhan ilmuwan, Mohsen Fakhrizadeh.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan