India Diserang Penyakit Misterius Tak Dikenal, Setidaknya 300 Orang Mendadak Jatuh Sakit
Sebuah penyakit misterius sedang menyerang negara India. Setidaknya 300 orang jatuh sakit di Eluru, distrik Godavari Barat, Andhra Pradesh.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Pravitri Retno W
Pihak oposisi Partai Telugu Desam (TDP) menegaskan, pencemaran air minum menyebabkan masyarakat jatuh sakit.
Kepala TDP, Chandrababu Naidu, menuntut penyelidikan yang tidak memihak dan menyeluruh atas insiden tersebut.
"Dengan lebih dari 250 orang kini terkena dampak, situasi di Eluru semakin memburuk.
Saya menuntut penyelidikan yang tidak memihak dan menyeluruh atas insiden tersebut.
Banjir, topan atau perawatan kesehatan, Pemerintah YSRCP tidur siang dalam situasi darurat.
Bisakah ada kegagalan yang lebih disayangkan & lebih besar dari ini?
Insiden pencemaran air Eluru menyerukan deklarasi Darurat Kesehatan di Andhra Pradesh. Cukup," tulisnya di akun Twitter-nya, @ncbn, Minggu (6/12/2020).
Baca juga: Lawan India di Perbatasan, China Klaim Sukses Pakai Senjata Rahasia Gelombang Panas Microwave
Baca juga: 29 Jamaah Tabligh Indonesia Kembali Dipulangkan dari India
Menteri Kesehatan, A Kali Krishna Srinivas, menyebut, kontaminasi air atau polusi udara bukanlah penyebabnya, setelah pihaknya mengunjungi daerah-daerah di mana warga jatuh sakit.
Srinivas juga mengatakan, hasil pengujian sampel air tidak ditemukan adanya kontaminasi.
Sementara itu, sampel darah dan swab telah dikirim untuk analisis laboratorium.
"Tidak ada infeksi virus yang terdeteksi. Semua pasien negatif Covid-19."
"Ini adalah penyakit misterius dan hanya analisis laboratorium yang akan mengungkapkan apa itu," ujarnya.
"Semua pasien telah bebas dari bahaya. Dari 300 orang yang terkena dampak, sekitar 125 orang telah dipulangkan pada Minggu malam," imbuh Srinivas.

Dia juga mengatakan, tim dokter telah dilarikan dari Vijayawada untuk membantu dokter setempat dan menyelidiki penyebab penyakit tersebut.
"Kamp medis sedang didirikan untuk memberikan perawatan kepada pasien."