Selasa, 2 September 2025

PM Belanda Mark Rutte Dianggap Tutupi Dukungan Belanda ke Kelompok Teroris di Suriah

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte secara terang-terangan menghentikan penyelidikan dukungan Belanda untuk kelompok bersenjata di Suriah.

AFP/Delil Souleiman
Anggota ISIS berserta istri dan anak-anak mereka keluar dari desa Baghouz di provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, Kamis (14/3/2019). 

Mereka telah memintanya untuk menggunakan pengaruhnya untuk meminta negara-negara yang mendukung Jabhat al-Shamiya untuk segera menghentikan bantuan.

Tapi setahun kemudian, pada 2017, Bert Koenders malah mulai mengeksekusi bantuan logistik kepada kelompok ini.

Setelah partainya PvdA kalah dalam pemilihan, Koenders tak lagi menduduki kursi menteri. Universitas Leiden menunjuknya sebagai profesor Perdamaian, Keadilan dan Keamanan.

Bagi Beek, penugasan itu tidak masuk akal dan tidak dapat diterima. Secara etika, seseorang yang mendukung teroris mestinya tidak boleh mengajar di universitas.

Oleh karena itu, bersama dengan seorang wanita Suriah-Belanda, Hanan Shamoun, Beek membagikan petisi kepada fakultas Tata Kelola dan Urusan Global Universitas Leiden.

Mereka meminta universitas mencopot Koenders dari kursinya. Fakultas membutuhkan delapan bulan untuk mengirimkan balasan kepada mereka.

"Tuan Koenders diangkat sesuai kebijakan pengangkatan Universitas Leiden," kata Prof Erwin Muller, deakn fakultas tersebut menjawab petisi Beek dan Shamoun.

"Kami menyesal Anda keberatan dengan penunjukan Tuan Koenders, tetapi kami tidak melihat alasan untuk meninjau ini," imbuhnya.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan