Penanganan Covid
Twitter Hapus Cuitan Ayatollah Ali Khamenei yang Sebut Vaksin AS dan Inggris Tak Dapat Dipercaya
Twitter hapus twit Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang menyatakan vaksin virus corona yang dibuat AS dan Inggris tak bisa dipercaya
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
Khamenei menuduh Amerika Serikat menghambat aksesnya ke vaksin melalui sanksi keras.
Bulan lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Washington telah meminta Teheran membayar obat-obatan tersebut melalui bank AS.
Hassan Rouhani menambahkan, dia khawatir AS akan menyita uang itu.
Prancis dipilih oleh Khamenei pada Jumat, karena skandal pada 1980-an di mana darah yang terinfeksi HIV didistribusikan di Prancis, dan kemudian di luar negeri.
Ratusan orang di Iran termasuk di antara mereka yang terinfeksi.
Baca juga: Setelah Divaksinasi, Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi, Ini Penjelasan CDC
Baca juga: Ratu Elizabeth dan Duke of Edinburgh Terima Suntikan Vaksin Covid-19

Larangan Khamenei
Larangan Khamenei terkait dengan vaksin yang dibuat oleh raksasa farmasi Pfizer di AS dan mitranya di Jerman BioNTech, perusahaan Amerika Moderna, dan vaksin yang diproduksi oleh perusahaan multinasional AstraZeneca dan Universitas Oxford Inggris.
Organisasi Kesehatan Dunia memberikan validasi darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech pada akhir Desember.
Para ahli WHO dan yang lainnya menemukan vaksin tersebut memiliki "kriteria yang harus dimiliki untuk keamanan dan kemanjuran yang ditetapkan oleh WHO dan bahwa manfaat menggunakan vaksin untuk mengatasi potensi risiko Covid-19".
Pada Rabu, para ahli organisasi memperingatkan bahwa dibutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum vaksin mengubah gelombang melawan pandemi.
“Kami memiliki tiga atau enam bulan lagi jalan yang sulit dan berat di depan kami. Tapi kita bisa melakukannya. Kavaleri akan datang, vaksin segera datang,” kata Michael Ryan, Direktur Darurat WHO.
Twitter telah mengatakan pada bulan Desember bahwa "informasi yang salah tentang vaksin menghadirkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan dan terus berkembang - dan kita semua memiliki peran untuk dimainkan."
Kicauan Khamenei dikelola oleh kantornya dan biasanya berisi pernyataan yang dia buat selama khotbah, yang kemudian diterbitkan oleh media Iran.
Akun @khamenei_ir memiliki lebih dari 873.000 pengikut.
Twitter secara resmi dilarang di Iran, meskipun beberapa pejabat, termasuk presiden dan menteri luar negerinya, telah memverifikasi akun dan sering menggunakannya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)