Senin, 1 September 2025

Kawajin, Restoran Jepang Berusia 231 Tahun Resmi Ditutup 31 Januari 2021

Tanggal 31 Januari 2021 saat restoran Kawajin ditutup, akan menjadi restoran tertua di antara restoran yang ditutup di masa pandemi corona.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Restoran Kawajin yang sudah 231 tahun berdiri akhir bulan Januari 2021 akan tutup selamanya. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kawajin, restoran ikan sungai yang sudah beroperasi selama 231 tahun mengumumkan akan menutup usahanya pada tanggal 31 Januari 2021 mendatang.

Restoran ini telah ada sejak zaman Edo dan berdiri tahun 1790.

Diketahui menu makanan di restoran ini disukai oleh para master sastra seperti Soseki Natsume, dan dalam film "Otoko wa Tsuraiyo".

"Iya benar kami akan tutup sekarang booking yang mau makan di sini sudah penuh, tak bisa lagi. Mohon maaf sedalam-dalamnya," papar Kazuki Amamiya (69), generasi ke-8 yang memimpin restoran itu khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (22/1/2021).

Ketika ditanyakan alasan menutup restoran, Kazuki Amamiya mengatakan pihaknya merasa kesulitan mencari untung pada masa sekarang.

"Ya sudah berat dan sudah cukuplah kami berusaha sampai 231 tahun. Sulit untuk cari untung sekarang ini. Kebetulan ada pandemi corona, tetapi kami tutup bukan karena Covis-19," kata dia.

Restoran "Kawajin" di Katsushika Shibata, Tokyo, ditetapkan pada jamuan makan adik Tora-san (pemain film terkenal), Sakura.

Restoran Kawajin yang sudah 231 tahun berdiri akhir bulan Januari 2021 akan tutup selamanya.
Restoran Kawajin yang sudah 231 tahun berdiri akhir bulan Januari 2021 akan tutup selamanya. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Toko ditutup karena kesulitan keuangan, semakin sulit bisnis saat ini dibandingkan masa lalu," tambahnya.

Tanggal 31 Januari 2021 saat restoran Kawajin ditutup, akan menjadi restoran tertua di antara restoran yang ditutup di masa pandemi corona.

Beberapa orang khawatir hal itu akan mempengaruhi suksesi budaya makanan Jepang.

"Kawajin saja yang sudah ratusan tahun beroperasi tutup, apalagi kami yang baru puluhan tahun ini," papar Kunisato, seorang pemilik toko oleh-oleh di Shibamata Katsushikaku kepada Tribunnews.com, Jumat (22/1/2021).

Lokasi Shibamata Katsushikaku di tepi Sungai Edo yang mengalir melalui perbatasan prefektur antara Tokyo dan Chiba.

Populer di kalangan wisatawan tetapi juga penduduk setempat untuk pernikahan dan upacara peringatan, tetapi penjualannya menurun belakangan ini karena penyebaran infeksi corona.

Baca juga: 1.600 Restoran di DKI Jakarta Terancam Tutup Permanen Jika PPKM Dilanjutkan

Baca juga: Toko-toko dan Restoran di Jepang Dihiasi Stiker Imbauan Protokol Kesehatan Antisipasi Covid-19

"Tidak peduli seberapa banyak saya mensimulasikan, saya tidak dapat melihat tanda-tanda yang cerah," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan