Minggu, 7 September 2025

Serangan Teroris di Somalia Tewaskan 3 Orang, Diawali Ledakan Bom lalu Berlanjut Tembakan

Serangan teroris terjadi di Somalia, Minggu (31/1/2021). Dalam kejadian tersebut, tiga orang dilaporkan tewas.

BBC
Pihak keamanan melakukan penjagaan di sekitar Elite Hotel di Mogadishu, Somalia, setelah serangan yang dilakukan kelompok Al-Shabaab menewaskan 10 orang pada Agustus 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Telah terjadi serangan teroris di Somalia, Minggu (31/1/2021), hingga mengakibatkan tiga orang tewas.

Serangan tersebut terjadi di sebuah hotel di Mogadishu, Somalia.

Seorang sumber dari dinas keamanan Somalia mengatakan, jumlah korban tewas dapat meningkat karena penyerang masih ada di dalam sebagaimana dilansir dari AFP.

Pejabat senior keamanan nasional Somalia, Mohamed Dahir, mengatakan kepada AFP bahwa enam warga sipil lainnya terluka dalam serangan itu.

“Dua warga sipil dan seorang satpam dipastikan tewas, tetapi jumlah korban tewas bisa lebih tinggi," ujar Dahir.

Baca juga: Militer Afrika Selatan Izinkan Tentara Wanita Muslim Kenakan Jilbab sebagai Bagian dari Seragam

Baca juga: Carolina Selatan Deteksi Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona dari Afrika Selatan

Serangan itu dimulai pada Minggu sore waktu setempat.

Serangan dimulai dengan ledakan bom mobil di pintu masuk Hotel Afrik yang terletak di pusat Mogadishu dan dekat bandara.

Orang-orang bersenjata kemudian menyerbu hotel.

Baku tembak antara penyerang dengan petugas keamanan akhirnya pecah.

Dalam sebuah pernyataan singkat, kelompok Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Hotel Afrik sering dikunjungi para pejabat Somalia, anggota pasukan keamanan, dan tokoh masyarakat.

"Kami yakin ada tiga teroris yang terperangkap di dalam sebuah ruangan di lantai bawah gedung utama," kata Dahir.

Namun sayangnya, masih ada warga sipil yang terjebak di dalam hotel meski banyak dari mereka, termasuk pejabat senior militer, telah diselamatkan dan dievakuai dari hotel tersebut.

Dua saksi mata mengatakan, mereka melihat tiga mayat yang terdiri atas dua mayat pria dan satu mayat wanita.

Seorang juru bicara kepolisian, Sadik Dudishe, berujar bahwa polisi segera memasuki gedung ketika serangan dimulai.

Baca juga: Amerika Tegaskan Komitmen Bersama Negara-negara Asia Tenggara Lawan Tekanan China

Baca juga: Senat Amerika Serikat Bakal Restui Antony Blinken Jadi Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Joe Biden

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan