Jumat, 5 September 2025

Krisis Myanmar

Sosok Angel, Gadis Remaja yang Ditembak Militer di Kepalanya Saat Demo Myanmar, Dunia Berduka

Gadis 19 tahun bernama Kyal Sin ini tewas dalam sebuah aksi damai menentang kudeta Myanmar.

Penulis: Hasanudin Aco
net/kolase/Twitter
Kisah Perjuangan Kyal Sin - Seorang gadis 19 tahun tewas dalam sebuah aksi damai menentang kudeta Myanmar. Gadis itu bernama Angel, dikenal juga dengan nama Kyal Sin. 

“Pasukan keamanan menembakkan peluru tajam di beberapa kota,” kata para saksi, seperti dilansir Reuters, Rabu (3/3/2021).

"Mereka berbaris ke arah kami dan menembakkan gas air mata, berbaris lagi dan menggunakan granat kejut," kata Si Thu Maung, seorang pemimpin aksi protes di kota pusat Myingyan, kepada Reuters.

"Kemudian mereka tidak menyemprot kami dengan meriam air, tidak ada peringatan untuk membubarkan, mereka hanya menembakkan senjata mereka."

Satu remaja laki-laki tewas di Myingyan.

Dua orang tewas di kota terbesar kedua di negara itu Mandalay, seorang saksi dan laporan media melaporkan.

Dan satu orang tewas ketika polisi menembaki demonstran di kota utama Yangon, kata seorang saksi di sana.

Korban keempat ditembak dan dibunuh di kota pusat Myingyan, kata aktivis mahasiswa Moe Myint Hein (25).

"Mereka menembaki kami dengan peluru tajam. Satu tewas, dia masih muda, seorang remaja laki-laki, ditembak di kepala," unjar Moe Myint Hein, yang terluka di kaki, kepada Reuters melalui telepon.

Seorang juru bicara dewan militer yang berkuasa tidak menjawab panggilan telepon untuk menaanggapi insiden berdarah ini.

“Korban terbanyak berada di pusat kota Monywa, di mana lima orang - empat pria dan satu wanita - tewas,” jelas Ko Thit Sar, editor Monywa Gazette.

"Kami telah mengkonfirmasi dengan anggota keluarga dan dokter, lima orang telah tewas," katanya kepada Reuters.

"Setidaknya 30 orang terluka, beberapa masih pingsan," ucapnya.

Di kota utama Yangon, para saksi mengatakan setidaknya tiga orang tewas ketika pasukan keamanan menembaki demonstran dengan senjata otomatis di malam hari.

"Saya mendengar begitu banyak tembakan terus menerus. Saya merunduk di tanah, mereka banyak menembak dan saya melihat dua orang tewas di tempat," kata pengunjuk rasa, Kaung Pyae Sone Tun, 23 tahun, kepada Reuters.

Dia mengatakan beberapa orang terluka dan trauma terbawa suasana.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan