Kamis, 28 Agustus 2025

Penanganan Covid

CDC Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19 bagi Warga AS yang Sudah Divaksin Penuh

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menunda untuk merilis panduan terbarunya tentang vaksinasi Covid-19.

MIT Technology Review
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menunda untuk merilis panduan terbarunya tentang vaksinasi Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menunda untuk merilis panduan terbarunya tentang vaksinasi Covid-19.

Mengutip Nbc News, rencananya, CDC akan menerbitkan panduan mengenai apa yang dapat dilakukan warga AS dengan aman pasca menerima vaksinasi secara penuh.

Lebih dari separuh warga AS yang berusia 65 tahun atau lansia telah disuntik vaksin Covid-19.

Data tersebut diungkapkan oleh penasihat senior tim Covid-19, Jumat (5/3/2021).

Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky pada konferensi pers Jumat (5/3/2021) mengakui urgensinya dan berjanji bahwa pedoman tersebut akan segera hadir.

Baca juga: Program Vaksinasi Covid-19, CDC Minta Pemerintah AS Prioritaskan Penyandang Disabilitas

Baca juga: CDC Rekomendasikan Masker Berlapis, Benarkah Lebih Efektif Cegah Covid-19? Ini Kata Satgas IDI

Kantor CDC. Terbaru, CDC AS Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19
Kantor CDC. Terbaru, CDC AS Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19 (MIT Technology Review)

"Ini adalah masalah yang kompleks dan ilmu pengetahuan berkembang pesat," katanya.

"CDC bekerja untuk memastikan bahwa komunikasi yang kami rilis pada panduan ini jelas," tambahnya.

"Kami pastikan dan meluangkan waktu untuk melakukan ini dengan benar," jelasnya.

Baca juga: CDC AS Rilis Panduan Baru: Masa Karantina Covid-19 Diperpendek Jadi 10 Hari

Kasus Menurun

Walensky menuturkan pada Kamis (4/3/2021) jumlah kasus Covid-19 baru mulai terhenti setelah berminggu-minggu menurun secara stabil.

"Data terbaru menunjukkan kasus terus berfluktuasi sekitar 60.000 hingga 70.000 kasus per hari," katanya.

"Penurunan jumlah kematian yang dilaporkan setiap hari juga rata menjadi sekitar 1.900," tuturnya.

Namun menurut Walensky, angka-angka itu masih terlalu tinggi dan sekarang telah stabil selama lebih dari seminggu pada level selama gelombang akhir musim panas.

Informasi terbaru pun menjadi perhatian pejabat kesehatan masyarakat.

Terutama karena beberapa negara bagian, termasuk Texas dan Mississipp telah mengumumkan akan mulai melonggarkan aturan tentang penggunaan masker wajah.

Menyoal hal ini, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci angkat bicara.

"Penurunan kasus yang melambat menunjukkan bahwa negara itu berisiko mengalami lonjakan lain" katanya.

Baca juga: Pemerintah: CDC Rekomendasikan Menggunakan Masker Medis Dilapisi Masker Kain

ILUSTRASI Vaksin: CDC AS Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19
ILUSTRASI Vaksin: CDC AS Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19 (Freepik)

Pedoman Terbaru Ditunda

Sementara itu, rilis pedoman dari CDC tentang bagaimana individu yang divaksinasi dapat berinteraksi dengan orang lain yang divaksinasi lengkap yang diharapkan akan dirilis minggu ini telah ditunda.

CDC sedang bekerja untuk menyederhanakan panduan dan membuatnya jelas untuk publik.

Ada spekulasi bahwa pedoman tersebut dapat menyarankan orang yang divaksinasi penuh dapat berkumpul di dalam ruangan dengan orang lain yang divaksinasi lengkap tanpa masker.

"Saya tahu gagasan memakai topeng santai dan kembali ke aktivitas sehari-hari itu menarik. Tapi kita belum sampai di sana," kata Walensky.

"Saya pikir CDC meluangkan waktu mereka untuk memastikan bahwa mereka berhati-hati, bahwa mereka tidak melangkahi sains," kata Dr. Richard Besser, presiden Robert Wood Johnson Foundation dan mantan penjabat direktur CDC.

Di sisi lain, orang Amerika sangat membutuhkan izin untuk dapat melakukan kontak dengan orang yang mereka cintai.

"Saya berharap ada pedoman di sana yang berubah sehingga kakek-nenek yang sudah divaksinasi lengkap bisa memeluk cucu-cucunya," tambah Besser.

Baca juga: Setelah Divaksinasi, Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi, Ini Penjelasan CDC

Ilustrasi Covid-19. Terbaru, CDC AS Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19. Terbaru, CDC AS Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19 (Shutterstock)

Makan dalam Ruangan

Juga pada Jumat (5/3/2021), laporan CDC baru menemukan, makan dalam ruangan di restoran dikaitkan dengan peningkatan kasus Covid-19 serta kematian Covid-19.

Studi tersebut mengamati dampak dari makan dan minum di tempat.

"Peningkatan kasus Covid-19 harian dan kematian tumbuh lebih cepat dalam 40 hingga 80 hari setelah restoran diizinkan untuk melanjutkan makan di tempat," kata Walensky.

Dia menambahkan temuan itu berfungsi "sebagai peringatan tentang pencabutan dini."

Selain Texas dan Mississippi, Iowa, Montana dan North Dakota juga sedang dalam proses mengakhiri aturan yang mewajibkan masker.

Baca juga: Gelembungkan Biaya Peralatan Covid-19, Kepala CDC Hanoi Vietnam Divonis 10 Tahun Penjara

Baca juga: Jokowi: Jangan Ragu Vaksinasi Covid-19, Kita Berkejaran dengan Waktu

Dr. Rochelle Walensky
Dr. Rochelle Walensky, Kepala Pusat Pengendalian Penyakit berbicara selama konferensi pers di Queen Theatre 08 Desember 2020 di Wilmington, Delaware.

Menurut CDC, lebih dari 54 juta orang di AS telah memiliki setidaknya satu dosis vaksinasi Covid-19.

Jumlah itu diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang, seperti yang dikatakan Biden pada Kamis (4/3/2021).

Negara harus memiliki dosis vaksin yang cukup untuk setiap orang dewasa yang memenuhi syarat pada akhir Mei.

Masih pada hari yang sama, administrasi mengumumkan dua stadion akan bertindak sebagai situs vaksinasi Covid-19 federal.

Itu adalah Stadion Mercedes-Benz di Atlanta dan Wolstein Center di Cleveland.

Kedua situs tersebut diharapkan memberikan setidaknya 6.000 vaksinasi setiap hari.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan