Senin, 18 Agustus 2025

Hasil Analisis PBB: Polisi Myanmar Gunakan Peluru Tajam dan Tembaki Demonstran dari Jarak Dekat

Utusan Khsuus PBB Untuk Myanmar, Chirstine Schraner Burgener, mengungkapkan hasil analisis video aksi unjuk rasa di Myanmar.

Editor: Daryono
STR / AFP
Seorang pengunjuk rasa (tengah) melepaskan alat pemadam kebakaran setelah polisi menembakkan gas air mata selama demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay pada 7 Maret 2021. 

Sosoknya jadi perhatian dunia karena keberaniannya dalam menuntut keadilan.

Bahkan ia juga sempat melindungi pengunjuk rasa lain saat terkena tembakan gas air mata.

Kematian Kyal Sin menimbulkan reaksi keras dunia karena ia tewas diduga mendapat tembakan di kepala.

Baca juga: YouTube Blokir 5 Channel YouTube Milik Junta Myanmar Pasca Aksi Represif

Baca juga: Menlu Retno Sayangkan Myanmar Belum Respons Seruan ASEAN

Pemerintah Indonesia Minta Myanmar Buka Akses untuk ASEAN Bantu Selesaikan Krisis

Pemerintah Indonesia meminta Myanmar untuk membuka pintu bagi ASEAN untuk membantu menyelesaikan krisis.

Sebagai sesama anngota ASEAN, Indonesia juga meminta Myanmar untuk menghormati nilai-nilai demokrasi.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan yang terjadi di Myanmar.

Retno juga menyebutkan bahwa kondisi di Myanmar kian memkhawatirkan.

Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi (kemlu.go.id)

Baca juga: Hampir Seluruh Wilayah Myanmar Dikabarkan Mati Listrik Akibat Kerusakan Sistem

Baca juga: AS Blokir Akses untuk Kementerian Myanmar dan Bisnis Militer

"Indonesia sangat prihatin melihat meningkatnya kekerasan di Myanmar yang telah memakan korban. Situasi ini sangat mengkhawatirkan."

"Karena meningkatnya jatuhnya korban warga sipil yang kehilangan nyawa dan mengalami luka-luka. Mengkhawatirkan karena masih terus terjadinya penangkapan terhadap warga sipil," kata Retno dikutip dari Kompas TV.

Retno menambahkan, situasi ini nantinya akan dapat mengancam keberlangsungan transisi demokrasi.

Baca juga: Sebelum Ditembak Mati dalam Demo Antikudeta Junta Myanmar, Angel Tinggalkan Pesan Ingin Donor Organ

Baca juga: KBRI Yangon Tetapkan Myanmar Status Siaga II, Kemlu Kembali Keluarkan Himbauan untuk WNI

Selain itu, jika tidak diselesaikan dengan baik juga akan mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan ASEAN.

"Mengkhawatirkan karena situasi ini dapat mengancam keberlangsungan transisi demokrasi."

"Dan mengkhawatirkan karena jika tidak diselesaikan dengan baik, maka akan dapat mengancam perdamaian dan keamanan kawasan," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan