Hasil Analisis PBB: Polisi Myanmar Gunakan Peluru Tajam dan Tembaki Demonstran dari Jarak Dekat
Utusan Khsuus PBB Untuk Myanmar, Chirstine Schraner Burgener, mengungkapkan hasil analisis video aksi unjuk rasa di Myanmar.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Daryono
Sosoknya jadi perhatian dunia karena keberaniannya dalam menuntut keadilan.
Bahkan ia juga sempat melindungi pengunjuk rasa lain saat terkena tembakan gas air mata.
Kematian Kyal Sin menimbulkan reaksi keras dunia karena ia tewas diduga mendapat tembakan di kepala.
Baca juga: YouTube Blokir 5 Channel YouTube Milik Junta Myanmar Pasca Aksi Represif
Baca juga: Menlu Retno Sayangkan Myanmar Belum Respons Seruan ASEAN
Pemerintah Indonesia Minta Myanmar Buka Akses untuk ASEAN Bantu Selesaikan Krisis
Pemerintah Indonesia meminta Myanmar untuk membuka pintu bagi ASEAN untuk membantu menyelesaikan krisis.
Sebagai sesama anngota ASEAN, Indonesia juga meminta Myanmar untuk menghormati nilai-nilai demokrasi.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan yang terjadi di Myanmar.
Retno juga menyebutkan bahwa kondisi di Myanmar kian memkhawatirkan.

Baca juga: Hampir Seluruh Wilayah Myanmar Dikabarkan Mati Listrik Akibat Kerusakan Sistem
Baca juga: AS Blokir Akses untuk Kementerian Myanmar dan Bisnis Militer
"Indonesia sangat prihatin melihat meningkatnya kekerasan di Myanmar yang telah memakan korban. Situasi ini sangat mengkhawatirkan."
"Karena meningkatnya jatuhnya korban warga sipil yang kehilangan nyawa dan mengalami luka-luka. Mengkhawatirkan karena masih terus terjadinya penangkapan terhadap warga sipil," kata Retno dikutip dari Kompas TV.
Retno menambahkan, situasi ini nantinya akan dapat mengancam keberlangsungan transisi demokrasi.
Baca juga: Sebelum Ditembak Mati dalam Demo Antikudeta Junta Myanmar, Angel Tinggalkan Pesan Ingin Donor Organ
Baca juga: KBRI Yangon Tetapkan Myanmar Status Siaga II, Kemlu Kembali Keluarkan Himbauan untuk WNI
Selain itu, jika tidak diselesaikan dengan baik juga akan mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan ASEAN.
"Mengkhawatirkan karena situasi ini dapat mengancam keberlangsungan transisi demokrasi."
"Dan mengkhawatirkan karena jika tidak diselesaikan dengan baik, maka akan dapat mengancam perdamaian dan keamanan kawasan," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)