Rabu, 27 Agustus 2025

Warga Papua Geram, Tolak Elon Musk Buat Landasan SpaceX di Pulau Biak: Akan Rusak Ekosistem

Warga Papua marah karena Presiden Joko Widodo menawarkan pulau di Biak kepada Elon Musk untuk landasan peluncuran SpaceX.

Penulis: Ika Nur Cahyani
SPACEX / AFP
Screengrab ini dibuat dari siaran web langsung SpaceX yang menunjukkan prototipe Starship SN10 selama uji terbang kedua hari itu di fasilitas uji Texas Selatan milik SpaceX dekat Desa Boca Chica di Brownsville, Texas, 3 Maret 2021. Sebuah roket SpaceX tak berawak meledak di darat. 3 Maret setelah melakukan penerbangan dan pendaratan yang tampaknya berhasil. 

Menurut laporan Guardian, selama beberapa dekade pulau ini mengalami usaha pemisahan diri dari Indonesia.

Pantai timur Biak menghadap samudra Pasifik dan lokasinya, satu derajat di bawah ekuator.

Posisinya ideal untuk meluncurkan satelit orbit rendah untuk komunikasi, dengan lebih sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai orbit.

Lokasinya yang dekat dengan cagar alam juga menjadikannya kandidat utama untuk lokasi peluncuran.

Screengrab yang dibuat dari siaran langsung SpaceX ini menunjukkan prototipe Starship SN10 saat mendarat selama percobaan penerbangan uji coba kedua hari itu di fasilitas pengujian SpaceX di Texas Selatan dekat Desa Boca Chica di Brownsville, Texas, 3 Maret 2021. Roket SpaceX tak berawak meledak di mendarat pada 3 Maret setelah melakukan penerbangan dan pendaratan yang tampaknya berhasil.
Screengrab yang dibuat dari siaran langsung SpaceX ini menunjukkan prototipe Starship SN10 saat mendarat selama percobaan penerbangan uji coba kedua hari itu di fasilitas pengujian SpaceX di Texas Selatan dekat Desa Boca Chica di Brownsville, Texas, 3 Maret 2021. Roket SpaceX tak berawak meledak di mendarat pada 3 Maret setelah melakukan penerbangan dan pendaratan yang tampaknya berhasil. (SPACEX / AFP)

Baca juga: Tesla Pilih Investasi di India, Luhut: Kita Tidak Pernah Bicara Pabrik Mobil

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Kepulauan Mentawai Sumatra Barat

Elon Musk berencana meluncurkan 12.000 satelit pada 2026 untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi yang murah melalui layanan internet Starlink.

Papua Barat memiliki sumber daya alam berupa tembaga dan nikel yang sangat dibutuhkan roket serta bahan utama kendaraan listrik Tesla.

Pada Juli lalu, Elon Musk menawarkan kontrak jangka panjang "jika Anda menambang nikel secara efisien dan dengan cara yang sensitif terhadap lingkungan".

Tetapi orang Papua dan pakar lingkungan khawatir lokasi peluncuran akan semakin merusak ekosistem pulau yang rapuh.

"Ini adalah pulau kecil," kata Benny Wenda, Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP).

"Ini sudah merusak ekosistem dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat Biak. Mereka hanya ingin hidup sederhana, tanpa kerusakan yang terjadi ke pulau itu," jelasnya kepada Guardian.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan