Kamis, 14 Agustus 2025

Ibu di AS Buat Rekaman Deepfake untuk Permalukan Teman Putrinya, Ada Adegan Telanjang dan Merokok

Seorang ibu di Pennsylvania berusia 50 tahun dituduh membuat video deepfake anggota pemandu sorak putrinya, agar mereka malu dan keluar dari tim.

Penulis: Ika Nur Cahyani
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Salah satu peserta cheerleaders unjuk kebolehan saat tampil pada kejuaraan The 9TH Indonesian Cheer Association (ICA) West Java Regional Championship, di Click Square, Jalan Naripan, Kota Bandung, Minggu (14/5/2017). Kejuaraan yang diikuti 13 tim tingkat pelajar dan mahasiswa ini untuk mencari tim terbaik mewakili Jawa Barat tampil di kejuaraan nasional. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Pennsylvania berusia 50 tahun dituduh membuat video deepfake teman setim putrinya di regu pemandu sorak, agar mereka malu dan didepak dari tim.

Dilansir NYPost, ibu ini diduga membuat video palsu berwajah saingan putrinya di tim pemandu sorak. 

Foto-foto yang disebut deepfake itu lalu dikirimkan ke pelatih agar anak-anak yang dia palsukan dikeluarkan dari regu, kata pihak berwenang.

Deepfake adalah penerapan teknologi memetakan wajah seseorang ke cuplikan orang lain.

Dilansir The Guardian dari Kompas, teknologi ini bisa dengan mulus menganimasikan fitur dan ekspresi manusia.

Setidaknya ada tiga gadis di regu pemandu sorak Victory Vipers yang dipalsukan fotonya.

Baca juga: Viral Tiruan Ratu Elizabeth II Sampaikan Pesan Natal, Singgung Kepergian Pangeran Harry dan Meghan

Baca juga: VIRAL Satpam Berbekal Nasi dengan Lauk Bawang Mentah, Hampir Semua Gajinya untuk Keluarga di Kampung

Ibu bernama Raffaela Spone (50) itu didakwa melakukan pelecehan dunia maya kepada seorang anak yang dia palsukan sedang minum-minuman keras, merokok, dan telanjang.
Ibu bernama Raffaela Spone (50) itu didakwa melakukan pelecehan dunia maya kepada seorang anak yang dia palsukan sedang minum-minuman keras, merokok, dan telanjang. (NY Post)

Selain itu mereka juga dikirimi pesan bernada ajakan bunuh diri, menurut Kantor Kejaksaan Distrik.

Ibu bernama Raffaela Spone (50) itu didakwa melakukan pelecehan dunia maya kepada seorang anak yang dia palsukan sedang minum-minuman keras, merokok, dan telanjang.

Spone ditangkap pihak berwajib pada 4 Maret lalu.

Spone kemudian diambil sidik jarinya dan dibebaskan pada 10 Maret.

Saat ini dia sedang menunggu sidang praperadilan yang dijadwalkan pada 30 Maret.

Jaksa Wilayah Bucks County Matt Weintraub mengatakan kepada NBC News pada Minggu (14/3/2021) bahwa penggunaan gambar deepfake jadi aspek yang mengherankan dalam kasus ini. 

"Saya tidak tahu secara mekanis bagaimana dia bisa melakukannya, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa dia adalah warga negara biasa."

"Saya tidak tahu bahwa dia memiliki lebih banyak kecakapan teknologi daripada tetangga Anda di jalan," kata Weintraub.

Menurut dokumen pengadilan, tidak ada indikasi putri Spone tahu apa yang telah dilakukan ibunya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan