Mengenal Sejarah dan Fungsi Gedung Capitol Amerika Serikat yang Diserang Pengemudi Mobil
Sebuah mobil menabrak barikade di luar Gedung Capitol AS pada Jumat sore, melukai dua polisi Capitol
Editor:
Sanusi
Serangan itu terjadi di salah satu pos pemeriksaan di dekat gedung Kongres, di mana Senat berada.
Puluhan personil Garda Nasional kembali diturunkan di Gedung Capitol setelah serangan ini.
Ratusan personil Garda Nasional memang telah diturunkan untuk menjaga Gedung Capitol pasca penyerbuan para pendukung Trump 6 Januari lalu ketika Kongres akan mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden November 2020.
Jumlah personil Garda Nasional ditambah saat pelantikan Joe Biden sebagai presiden 20 Januari.
Sementara itu, Penjabat Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan motif pelaku tampaknya tidak terkait dengan terorisme.
"Tampaknya tidak ada kaitannya dengan terorisme, tetapi jelas kami akan terus menyelidikinya," kata Contee.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia merasa hancur atas dengan serangan itu dan memerintahkan bendera di Gedung Putih diturunkan menjadi setengah tiang.
Dalam sebuah pernyataan, Biden mengatakan bahwa dia diberi tahu tentang penyelidikan atas serangan di Gedung Capitol tersebut.
The Washington Post, mengutip sumber anonim yang mengetahui penyelidikan tersebut, mengidentifikasi tersangka bernama sebagai Noah Green dan beralamat di Virginia.
Di sisi lain, polisi mengeklaim belum mengetahui identitas pelaku dan apa yang memotivasi pelaku.
“Jelas ini adalah seseorang yang secara aktif mencoba untuk menyerang siapa pun atau apa pun. Saat ini kami belum mengetahuinya,” kata Contee.
Lusinan mobil polisi segera merapat ke Gecung Capitol dan memberikan pengamanan yang ekstra.
Pengamanan tersebut mengingatkan hari setelah penyerbuan Gedung Capitol oleh pendukung mantan Presiden AS Donald Trump pada 6 Januari.
Pada pertengahan Maret, dinas intelijen AS memperingatkan tentang ancaman yang sedang berlangsung bahwa ekstremis brutal bermotif rasial, seperti supremasi kulit putih, akan melakukan serangan terhadap warga sipil.
Sementara kelompok milisi menargetkan polisi, personel keamanan, serta gedung-gedung pemerintah.
Jalan menuju kompleks Capitol Hill diblokir oleh mobil polisi dan orang-orang di dalam Gedung Capitol diminta untuk menjauh dari jendela hingga akhirnya polisi mengumumkan bahwa penguncian telah dicabut.
Sumber: VOA Indonesia/Kompas.com/Tribunnews.com