Selasa, 9 September 2025

Kapten Laut Wanita Disalahkan atas Insiden Terusan Suez, padahal Tidak Berada di Tempat Kejadian

Marwa Elselehdar, Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
via Mirror
Marwa Elselehdar, Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian 

TRIBUNNEWS.COM - Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian.

Dilansir Mirror, Marwa Elselehdar bahkan tidak berada di kapal mega Ever Given ketika kapal itu terjepit di Terusan Suez pada Maret lalu, yang menyebabkan antrian besar kapal-kapal lain di kedua sisinya.

Meskipun demikian, Elselehdar dituduh bertanggung jawab atas insiden tersebut dalam sebuah postingan online yang memuat berita palsu.

Wanita berusia 29 tahun itu yakin dia menjadi sasaran berita hoax karena jenis kelaminnya.

Hanya ada dua persen perempuan dari jumlah pelaut dunia, menurut Organisasi Maritim Internasional.

Baca juga: Penyelidikan Kemacetan Terusan Suez: Tim Penyelam Temukan Beberapa Kerusakan pada Haluan

Baca juga: Pemilik Kapal Kontainer Jepang yang Buat Macet Terusan Suez Belum Terima Aduan Klaim Kompensasi

Marwa Elselehdar
Marwa Elselehdar (via Mirror)

Elselehdar mengatakan kepada BBC,"Saya terkejut. Saya merasa bahwa saya mungkin menjadi sasaran karena saya wanita yang sukses di bidang ini atau karena saya orang Mesir, tetapi saya tidak yakin."

"Artikel palsu ini berbahasa Inggris sehingga menyebar di negara lain."

"Saya berusaha keras untuk meniadakan apa yang ada di dalam artikel tersebut karena itu mempengaruhi reputasi saya dan semua upaya yang saya lakukan untuk berada di tempat saya sekarang."

Ketika Ever Given kandas di Terusan Suez, Elselehdar berada ratusan mil jauhnya, tengah memimpin Aida IV.

Unggahan yang menunjukkan tajuk berita palsu yang menyalahkannya atas krisis beredar di Twitter dan Facebook.

Berita palsu itu diambil dari artikel asli dari Arab News yang merayakan Elselehdar menjadi kapten kapal wanita pertama Mesir.

Marwa Elselehdar
Marwa Elselehdar (via Mirror)

Ia terinspirasi untuk bergabung dengan angkatan laut dagang setelah kakaknya memulai di Akademi Arab untuk Sains, Teknologi, dan Transportasi Maritim.

Pada saat itu akademi hanya menerima laki-laki, namun dia melamar dan diberikan izin oleh mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Meski menghadapi seksisme konstan dalam perjalanannya menjadi kapten, dia akhirnya lulus dan mengambil alih komando Aida IV.

Terusan Suez Kembali Dibuka setelah Sempat Terblokir Hampir Seminggu

Lalu lintas di Terusan Suez Mesir kembali normal pada hari Senin (29/3/2021) setelah kapal kontainer terdampar yang memblokir perairan selama hampir seminggu akhirnya dibebaskan oleh kru penyelamat.

Seperti yang diberitakan BBC.com, kapal tunda membunyikan klakson sebegai selebrasi saat Ever Given sepanjang 400m dibebaskan dengan bantuan kapal keruk.

Ratusan kapal menunggu untuk melewati kanal yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah itu.

Terusan Suez adalah salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia.

Baca juga: Terusan Suez: Kapal Ever Given Akhirnya Bergeser setelah 6 Hari Memblokir Perairan

Baca juga: Sejarah Insiden Terusan Suez, Sudah Beberapa Kali Terblokir dan Ditutup sejak Pertama Kali Dibuka

Posisi kapal Ever Given sebelum dan sesudah digeser
Posisi kapal Ever Given sebelum dan sesudah digeser (Vesselfinder.com/BBC)

Peter Berdowski, CEO perusahaan penyelamat Belanda Boskalis, mengatakan Ever Given telah diapungkan kembali pada pukul 15:05 (20:05 WIB) hari Senin, sehingga memungkinkan jalan bebas melalui Terusan Suez kembali normal.

Sebuah gambar yang dirilis oleh Otoritas Terusan Suez Mesir pada 29 Maret 2021, menunjukkan kapal tunda menarik kapal kontainer MV Ever Given berbendera Panama setelah sepenuhnya terlepas dari tepi Suez.
Sebuah gambar yang dirilis oleh Otoritas Terusan Suez Mesir pada 29 Maret 2021, menunjukkan kapal tunda menarik kapal kontainer MV Ever Given berbendera Panama setelah sepenuhnya terlepas dari tepi Suez. (SUEZ CANAL AUTHORITY / AFP)

Cara Pembebasan Kapal

Metode yang digunakan untuk membebaskan kapal
Metode yang digunakan untuk membebaskan kapal (BBC.com)

Tim penyelamat menghadapi tantangan besar saat kapal berbobot 200.000 ton itu kandas Selasa (23/3/2021) pagi lalu akibat angin kencang dan badai pasir yang mengurangi jarak pandang.

Tim spesialis Belanda, SMIT, mengawasi armada 13 kapal tunda, kapal kecil tapi kuat yang dapat menggeser kapal besar, saat mereka mencoba untuk melepaskan Ever Given.

Kapal keruk dibawa masuk dan menggali 30.000 meter kubik lumpur dan pasir dari bawah ujung kapal.

Selama akhir pekan, beberapa kargo kapal dari sekitar 18.000 kontainer harus dipindahkan untuk meringankan beban.

Air pasang membantu kapal tunda dan kapal keruk dalam pekerjaan mereka dan pada Senin pagi, buritan (bagian belakang kapal) dibebaskan dan kapal besar itu diayunkan ke seberang kanal, diiringi teriakan perayaan.

Beberapa jam kemudian, busur (bagian depan) juga terlepas, dan Ever Given bisa bebas.

Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran dari dekat kapal kontainer MV Ever Given dan kapal tunda di Terusan Suez pada 29 Maret 2021.
Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran dari dekat kapal kontainer MV Ever Given dan kapal tunda di Terusan Suez pada 29 Maret 2021. (Satellite image ©2021 Maxar Technologies / AFP)

Kapal itu ditarik ke Great Bitter Lake, yang berada di antara dua bagian kanal di sebelah utara lokasi penyelamatan, di mana kapal akan menjalani pemeriksaan keamanan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya terkait Terusan Suez

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan