Jumat, 22 Agustus 2025

Penanganan Covid

Pejabat Kesehatan China Akui Vaksinnya Tak Begitu Efektif, Berencana Mencampurnya dengan Vaksin Lain

Pejabat tinggi China mengakui bahwa kemanjuran vaksin yang diproduksi di dalam negeri negara itu rendah.

Penulis: Tiara Shelavie
STR / AFP
Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China. Pejabat tinggi China mengakui bahwa kemanjuran vaksin yang diproduksi di dalam negeri negara itu rendah. 

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat tinggi China mengakui bahwa kemanjuran vaksin yang diproduksi di dalam negeri negara itu rendah.

Pihak berwenang kini mempertimbangkan untuk mencampurkannya dengan vaksin lain untuk mencoba menawarkan perlindungan yang lebih besar terhadap virus corona.

Seperti yang dilaporkan The Guardian, pengakuan tersebut datang dari direktur Pusat Pencgahan dan Pengendalian Penyakit China, Gao Fu.

Ia menyebut vaksin Covid-19 buatan negaranya tidak memiliki tingkat perlindungan yang tinggi.

Gao menjelaskan bahwa langkah-langkah untuk "mengoptimalkan" proses vaksin dapat mencakup mengubah jumlah dosis dan lamanya waktu.

Ia juga menyarankan untuk menggabungkan berbagai vaksin untuk proses imunisasi, menurut BBC.com.

Baca juga: Menag Sebut Vaksin Sinovac Belum Bisa Jadi Syarat Umrah, Bagaimana Nasib Jemaah Indonesia?

Baca juga: Indonesia Kembali Datangkan 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac April Ini  

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China Gao Fu berbicara selama konferensi pers Kantor Informasi Dewan Negara di Beijing pada 26 Januari 2020
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China Gao Fu berbicara selama konferensi pers Kantor Informasi Dewan Negara di Beijing pada 26 Januari 2020 (Noel Celis / AFP)

"Sekarang dalam pertimbangan resmi apakah kami harus menggunakan vaksin yang berbeda dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi," katanya pada konferensi, Sabtu (10/4/2021), di kota barat daya Chengdu.

Efikasi atau kemanjuran vaksin virus corona dari Sinovac hanya sebesar 50,4%, menurut hasil penelitian di Brasil.

Sebagai perbandingan, vaksin yang dibuat oleh Pfizer memiliki tingkat kemanjuran 97%.

Namun pada hari Minggu, Gao menarik kembali komentarnya, menurut tabloid pemerintah China, Global Times.

Gao mengatakan kepada outlet tersebut bahwa interpretasi internasional atas komentarnya telah menjadi "kesalahpahaman".

Gao menyebut tingkat kemanjuran vaksin berbeda-beda tiap negara.

Baca juga: Rekomendasi Terbaru PAPDI, Ini Kriteria Orang yang Tidak Layak Terima Vaksin Sinovac

Baca juga: Ini Kata Menkes Soal Pengadaan Vaksin Covid-19 Hingga April 2021

Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China.
Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China. (STR / AFP)

"Tingkat perlindungan semua vaksin di dunia terkadang tinggi, dan terkadang rendah. Bagaimana meningkatkan kemanjurannya adalah pertanyaan yang perlu dipertimbangkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia," kata Gao.

Meski begitu, pernyataan Gao sebelumnya kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran di semakin banyak negara lain yang mengandalkan vaksin China.

Beijing telah mendistribusikan ratusan juta dosis vaksin di negara lain sambil meragukan kemanjuran vaksin barat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan