Penanganan Covid
Pejabat Kesehatan China Akui Vaksinnya Tak Begitu Efektif, Berencana Mencampurnya dengan Vaksin Lain
Pejabat tinggi China mengakui bahwa kemanjuran vaksin yang diproduksi di dalam negeri negara itu rendah.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Pravitri Retno W
Turki dan Singapura adalah beberapa negara yang telah memesan, sementara peluncuran vaksin Sinovac di Indonesia pada Januari melibatkan 3 juta dosis dan ditujukan untuk pekerja medis dan pegawai negeri.
Sinovac kemudian disetujui digunakan pada orang tua.
Bulan lalu, sejumlah penerima vaksin di Uni Emirat Arab (UEA) diminta untuk menerima suntikan ketiga vaksin virus corona dari Sinopharm.
Hal itu dilakukan setelah tes antibodi menunjukkan penerima vaksin tidak memiliki respons kekebalan yang cukup meski sudah disuntik dua kali.
Sementara itu, Beijing belum menyetujui vaksin luar negeri untuk digunakan di China, tempat virus corona muncul pada akhir 2019.
China telah memberikan sekitar 161 juta dosis sejak vaksinasi dimulai tahun lalu, dan bertujuan untuk memvaksinasi 40% dari 1,4 miliar populasinya pada bulan Juni.
Kebanyakan orang membutuhkan dua suntikan.
Bulan lalu, pihak berwenang di Beijing kembali mengeluarkan visa bagi warga asing dari puluhan negara, tetapi visa hanya dikeluarkan hanya jika mereka telah divaksinasi dengan vaksin buatan China.
Langkah tersebut menimbulkan pertanyaan tentang motivasi di balik permintaan tersebut, mengingat vaksin China tidak disetujui di banyak negara yang telah membuka perjalanan dan tidak akan menerima vaksin asing yang dibuat di tempat lain, termasuk yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pada pertengahan bulan lalu, China telah menyetujui lima vaksin untuk penggunaan umum atau darurat, termasuk tiga yang juga didistribusikan ke negara lain baik melalui perdagangan atau bantuan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya terkait vaksinasi Covid-19