Turunnya Popularitas PM Jepang Yoshihide Suga karena Berasal dari Non Fraksi di LDP
Sudah melebihi 200 hari sejak Yoshihide Suga menjabat sebagai PM Jepang. Namun kini kecenderungan popularitas di masyarakat Jepang terus menurun.
Editor:
Dewi Agustina
Untuk pertama kalinya dalam sejarah partai LDP, seorang PM bangkit dari non-fraksi menjadi perdana menteri.
Dibandingkan dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang berasal dari Fraksi Hosoda, yang merupakan fraksi terbesar di partai.
Akibat berasal dari non fraksi, dukungan kepadanya dalam situasi yang sulit sangatlah buruk karena ia adalah non-fraksi.
Selama menjadi Sekretaris Kabinet, dia memanipulasi birokrat ke segala arah untuk mengumpulkan informasi, tetapi ketika dia menjadi perdana menteri puncak pemerintahan, tanpa sadar tembok sontaku terhalang.
Baca juga: Dewi Soekarno: Polisi Jepang Terobsesi Mencari Pembunuh Orang Kaya
Perdana menteri baru-baru ini mengingatkan seorang anggota dekat Diet.
"Informasi tidak masuk seperti sebelumnya. Saya ingin Anda memasukkan informasi dari waktu ke waktu."
Posisi PM Jepang tertinggi di Jepang saat ini rupanya menghalangi masuknya sumber informasi berharga langsung kepada Suga, tampaknya tidak seperti saat menjadi Sekretaris Kabinet.
Saat ini PM Suga menghadapi berbagai masalah tanpa masukan langsung informasi dari bawahannya yang bisa dipercaya karena adanya dinding birokrasi pemerintahan.
Termasuk hilangnya salah satu kepercayaannya Makiko Yamada, yang akhirnya harus lepas dari lingkarannya, mengundurkan diri akibat kasus jamuan makan malam pejabat pemerintah yang dilarang undang-undang PNS Jepang.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.