Tak Khawatir, China Sebut Roketnya yang Tak Terkendali akan Terbakar Atmosfer ketika Memasuki Bumi
Pejabat China menyebut bahwa roketnya yang kini tengah meluncur tak terkendali, akan terbakar atmosfer ketika nantinya memasuki bumi.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Gigih
Dilansir Independent, tak banyak yang diketahui tentang objek yang diluncurkan 29 April 2021 lalu itu.
Otoritas China tidak memberi banyak informasi mengenai roket itu maupun perjalanan luar angkasa mereka.
Departemen Pertahanan AS memperkirakan bagian roket akan jatuh ke Bumi pada hari Sabtu (8/5/2021).
Tetapi belum diketahui di mana atau kapan tepatnya.

"Di mana roket akan jatuh tidak bisa dilihat hingga beberapa jam sebelum masuknya kembali ke bumi," ujar Pentagon pada hari Selasa (4/5/2021).
Aerospace Corp memprediksi puing-puing roket akan menghantam Pasifik dekat Khatulistiwa setelah melewati kota-kota Amerika Serikat bagian timur.
Orbitnya mencakup sebagian besar planet dari Selandia Baru ke Newfoundland.

Biasanya, bagian roket akan terbakar di atmosfer sebelum menabrak Bumi.
Namun puing-puing yang tidak terbakar bisa menghantam lautan atau daerah tak berpenghuni.
Risiko kerusakan pada orang atau properti tetap ada, lapor SpaceNews.
Badan antariksa China belum mengatakan apakah "bagian inti" dari roket Long March 5B yang besar itu sedang dalam kendali atau akan melakukan pendaratan di luar kendali.
Dilansir Daily Mail, Roket Long March 5B bertugas mengirim Tianhe, modul pertama stasiun luar angkasa China yang tengah dibangun, ke orbit.
Tianhe diluncurkan dengan Long March 5B dari Wenchang Space Launch Center di Hainan pada Kamis, 29 April 2021 lalu.
China sebelumnya meluncurkan Long March 5B pada Mei 2020 untuk menguji kendaraan dalam persiapan mengirim orang ke bulan, tetapi misi ini juga berakhir dengan pendaratan yang tidak terkendali.
Pada saat itu, Long March 5b jatuh di perairan lepas pantai barat Mauritania di lepas pantai Afrika Barat, setelah terbang di atas Los Angeles dan Kota New York.