Penembakan di New York Times Square, Bocah 4 Tahun dan Dua Warga Lainnya Terluka
Tersangka penembakan langsung melarikan diri dari tempat kejadian dan saat ini belum ada penangkapan.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Dewi Agustina
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Seorang anak kecil dan dua orang lainnya dilaporkan telah ditembak pada Sabtu siang di New York Times Square, Amerika Serikat (AS).
Ini merupakan insiden lanjutan setelah gelombang kekerasan senjata terjadi di kota terbesar di AS dan merusak salah satu tempat wisata terbesar di dunia itu.
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (9/5/2021), ketiga korban yakni seorang anak berusia empat tahun, serta orang dewasa berusia 23 tahun dan 43 tahun telah mengalami penembakan saat salah satu dari empat laki-laki yang terlibat dalam perselisihan mengeluarkan pistol dan melepaskan tembakan pada Sabtu kemarin, sekitar pukul 5 sore waktu AS.
Mengutip pernyataan New York Police Department (NYPD), NBC4 New York melaporkan bahwa para korban telah dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Bellevue untuk mendapatkan penanganan.
Tersangka penembakan langsung melarikan diri dari tempat kejadian dan saat ini belum ada penangkapan.
Sementara di wilayah Times Square, tepatnya di lokasi penembakan yakni sekitar 44th Street dan Seventh Avenue, telah ditutup sementara karena polisi tengah melakukan investigasi.
Seorang saksi mengatakan bahwa ia mendengar dua tembakan.
"Mereka berdarah, balita itu berdarah, dan ibunya menangis," kata saksi.
Menurut data yang dimiliki NYPD, hingga 2 Mei 2021, telah terjadi 416 insiden penembakan di New York City (NYC).
Angka ini naik 83 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Secara tahunan, jumlah korban naik 79 persen menjadi 463 orang, dan pembunuhan meningkat 17 persen menjadi 132.
Salah satu korban berusia dewasa merupakan seorang turis dari Rhode Island.
Sebelum pandemi virus corona (Covid-19), menurut World Atlas, Times Square mendapatkan predikat sebagai objek wisata terbesar kedua di dunia karena mampu menarik 39,2 juta pengunjung pada 2019.
Namun industri pariwisata dan perhotelan New York saat ini melesu dihantam penerapan sistem penguncian (lockdown) yang ketat akibat Covid-19.
Baca juga: Satgas Nemangkawi Olah TKP Kasus Penembakan Pelajar SMA di Jembatan Jila Papua
