Senin, 1 September 2025

Roketnya Jatuh di Samudera Hindia, China Dituding Tak Bertanggung Jawab atas Keamanan Luar Angkasa

NASA mengecam sikap China yang dianggap tidak bertanggung jawab terhadap keamanan luar angkasa setelah puing-puing dari roketnya jatuh ke Bumi.

STR / AFP
Roket Long March 5B, membawa modul inti stasiun luar angkasa China, lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan Tiongkok selatan pada 29 April 2021. NASA mengecam sikap China yang dianggap tidak bertanggung jawab terhadap keamanan luar angkasa setelah puing-puing dari roketnya yang tidak terkendali jatuh ke Bumi. 

TRIBUNNEWS.COM - NASA mengecam sikap China yang dianggap tidak bertanggung jawab terhadap keamanan luar angkasa setelah puing-puing dari roketnya yang tidak terkendali jatuh ke Bumi.

Long March 5B diluncurkan dari Hainan di China pada tanggal 29 April, membawa bagian pertama dari modul Tianhe yang berfungsi sebagai inti dari stasiun luar angkasa China.

Namun, booster roket masuk kembali ke bumi tanpa terkendali setelah mencapai ke orbit.

Hal itu memicu kekhawatiran bahwa puing-puing dapat menghantam daerah berpenduduk.

Baca: Puing-puing Roket China Kemungkinan Jatuh di Samudra Hindia, Sebelah Barat Maladewa

Baca: Tak Khawatir, China Sebut Roketnya yang Tak Terkendali akan Terbakar Atmosfer ketika Memasuki Bumi

Bagian-bagian roket Long March 5B
Bagian-bagian roket Long March 5B (via BBC)

Dilansir Independent, Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China mengatakan sebagian besar puing-puing terbakar saat masuk kembali ke atmosfer.

Roket itu masuk kembali pada hari Minggu (9/5/2021) pukul 10.24 waktu Beijing atau 9.24 WIB, tepat di sebelah barat Maladewa, menurut pejabat China.

Media pemerintah mengatakan bahwa beberapa sisa roket telah mendarat di Samudra Hindia.

prediksi jatuhnya roket Long March 5B
prediksi jatuhnya roket Long March 5B (via BBC)

Komando Luar Angkasa AS mengkonfirmasi bahwa puing-puing roket itu telah jatuh di atas Semenanjung Arab, tetapi tidak diketahui apakah roket menghantam daratan atau air.

Administrator NASA Bill Nelson, mantan senator dan astronot, mengkritik pendekatan China terhadap standar keselamatan dan transparansi.

"Negara antariksa harus meminimalkan risiko bagi orang dan properti di Bumi dari masuknya kembali objek antariksa dan memaksimalkan transparansi terkait operasi tersebut," katanya.

"Jelas bahwa China gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab terkait puing-puing luar angkasa mereka."

Baca juga: Warga China Masuk Indonesia Saat Masyarakat Dilarangan Mudik, Politikus Nasdem: Ini Tidak Adil

Nelson menambahkan bahwa sangat penting bagi China dan semua negara antariksa dan entitas komersial untuk bertindak secara bertanggung jawab dan transparan di luar angkasa untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan aktivitas luar angkasa di masa depan.

Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China, mengatakan pada konferensi pers sebelum roket re-entry bahwa umumnya bagian-bagian roket terbakar ketika mencapai atmosfer.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan