Senin, 1 September 2025

Masih Ada WNI di Jepang yang Memesan Kartu Identitas Palsu

Februari dan Maret 2021 pihak kepolisian dan kejaksaan telah menyidangkan para pembuat dan pengedar ZC palsu.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Contoh kartu kependudukan Jepang atau Zairyu Card dipegang oleh seorang warga asing di Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sampai saat ini masih ada saja WNI di Jepang yang memesan kartu zairyu (ZC) atau semacam KTP Jepang yang palsu. Dibeli dengan harga 5.000 yen dari pembuatnya dan dijual sekitar 15.000 yen per kartu.

"Masih ada saja WNI yang membeli ZC Jepang saat ini ke pembuatnya yang umumnya orang China, transaksi lewat internet," papar seorang polisi sumber Tribunnews.com, Minggu (16/5/2021).

Februari dan Maret 2021 pihak kepolisian dan kejaksaan telah menyidangkan para pembuat dan pengedar ZC palsu yang kini tampak tambah canggih mesin cetaknya.

Pada bulan Februari, seorang pria berusia tiga puluhan dengan kewarganegaraan China ditangkap oleh Polisi Prefektur Aichi karena dicurigai melanggar Undang-Undang Pengendalian dan Pengungsi Imigrasi, menuduh orang asing memiliki kartu penduduk palsu yang diperlukan untuk tinggal di Jepang untuk jangka menengah hingga panjang.

Kemudian Maret 2021 Kejaksaan distrik Nagoya juga menahan pria lain dua orang berusia tiga puluhan yang dicurigai membuat kartu palsu.

Produsen kartu ZC warga China itu mengakui menerima pesanan dari orang asing, antara lain dari WNI yang ada di Jepang.

Baca juga: Cara Masuk ke Jepang Bagi Pemilik Zairyu Card, Hati-hati Calo Nakal

Produsen ZC palsu itu telah menjual dan mendapatkan uang sedikitnya 10 juta yen dari penjualan kartu-kartu palsu tersebut.

Demikian pula polisi prefektur sedang menyelidiki bahwa pria itu mengoperasikan "pabrik palsu" skala besar di Osaka.

Bangunan multi-tenant dua lantai yang terletak sekitar 5 menit berjalan kaki dari pusat Dotonbori di Minami, Osaka.

Tampak banyak sepatu melalui pintu kaca di pintu masuk ke rumah produsen kartu palsu tersebut.

Ada restoran China, toko grosir yang tampaknya dijalankan oleh orang-orang China, dan toko barang bekas di dekatnya.

Pada bulan Februari, polisi prefektur menggeledah gedung itu dan menyita printer, sekitar 7.000 kartu putih biasa, dan film hologram.

Sekitar 1.500 informasi seperti nama dan alamat warga Vietnam dan Indonesia yang diyakini telah meminta pemalsuan kartu penduduk tetap ada di terminal tablet "iPad".

Data seperti kartu pemberitahuan karty MyNumber, SIM, dan kartu asuransi kesehatan juga ditemukan. Kartu-kartu palsu itu sangat canggih sehingga tidak bisa dibedakan dari aslinya.

Baca juga: Lagi, WNI Ditangkap Polisi Jepang karena Memalsukan Zairyu Card dan Dokumen Lainnya

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan