Minggu, 14 September 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Sepekan Israel Serang Jalur Gaza, Ini Reaksi Pemimpin Dunia dan Media Internasional

Israel kirim serangan tunggal paling mematikan sejak pemboman Israel di wilayah yang dikepung sepekan lalu.

Anadolu Agency
Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang Jumat kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel sudah sepekan ini menyerang Jalur Gaza yang diduduki.

Sekira 188 orang, termasuk 55 anak-anak tewas dalam serangan udara Israel ke Gaza awal pekan ini.

Pada Minggu (16/5/2021), serangan udara Israel di Kota Gaza meratakan tiga bangunan dan menewaskan sedikitnya 42 orang.

Serangan itu adalah serangan tunggal paling mematikan sejak pemboman Israel di wilayah yang dikepung sepekan lalu, menandai eskalasi kekerasan terburuk sejak perang dahsyat pada 2014.

Baca juga: Korban Tewas Naik Jadi 181 Orang Akibat Serangan Israel di Gaza

Baca juga: Jammi Apresiasi DPR yang Mengecam Serangan Israel ke Palestina

Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press.
Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press. (MAJDI FATHI / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

Melansir Al Jazeera, berikut bagaimana dunia bereaksi terhadap serangan terbaru Israel di Gaza:

Amerika Serikat

Amerika Serikat mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu (16/5/2021), mereka telah menjelaskan kepada Israel, Palestina dan lainnya.

Washington menegaskan siap untuk menawarkan dukungan "jika para pihak mengupayakan gencatan senjata" untuk mengakhiri kekerasan yang memburuk antara Israel dan pejuang Palestina di Gaza.

"Amerika Serikat telah bekerja tanpa lelah melalui saluran diplomatik untuk mencoba mengakhiri konflik ini," ucap Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada 15 anggota dewan.

"Karena kami yakin orang Israel dan Palestina sama-sama memiliki hak untuk hidup dalam keselamatan dan keamanan."

Baca juga: Iran Dituding Bantu Hamas, Kenapa Negara Arab Justru Banyak Diam dalam Konflik Israel-Palestina?

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang panduan CDC terbaru tentang masker untuk orang-orang yang telah divaksinasi penuh selama acara di depan Gedung Putih 27 April 2021, di Washington, DC.
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang panduan CDC terbaru tentang masker untuk orang-orang yang telah divaksinasi penuh selama acara di depan Gedung Putih 27 April 2021, di Washington, DC. (Brendan Smialowski / AFP)

Seperti diketahui, Washington, yang dikenal sebagai sekutu kuat Israel.

Pada Sabtu (15/5/2021), Gedung Putih mengungkapkan Presiden AS Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan "keprihatinan yang besar" atas maraknya kekerasan di Israel dan Gaza.

Gedung Putih juga telah berkomunikasi dengan Israel mengenai perlunya memastikan keselamatan jurnalis setelah militer Israel menghancurkan gedung yang menampung kantor Al Jazeera dan AP.

"Kami telah mengkomunikasikan secara langsung kepada Israel bahwa memastikan keselamatan dan keamanan jurnalis dan media independen adalah tanggung jawab yang terpenting," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah tweet.

China

China pada Minggu (16/5/2021) menyuarakan penyesalan bahwa Amerika Serikat memblokir pernyataan Dewan Keamanan PBB tentang kekerasan Israel-Palestina karena mendesak upaya internasional yang lebih besar untuk menghentikan pertumpahan darah.

"Sayangnya, hanya karena halangan satu negara, Dewan Keamanan belum dapat berbicara dengan satu suara pun," ucap Menteri Luar Negeri Wang Yi pada sesi virtual.

"Kami menyerukan kepada AS untuk memikul tanggung jawabnya, mengambil sikap yang adil, dan bersama dengan sebagian besar komunitas internasional mendukung Dewan Keamanan dalam meredakan situasi," katanya.

Baca juga: Bulan Sabit Merah Indonesia Desak Akses Perbatasan Gaza Dibuka untuk Bantuan Kesehatan dan Logistik

Baca juga: Detik-detik Penghancuran Kantor Media di Jalur Gaza, Israel Hanya Beri Waktu Sejam Evakuasi

Yordania

Raja Yordania Abdullah mengatakan pada Minggu (16/5/2021) bahwa kerajaannya terlibat dalam diplomasi intensif untuk menghentikan apa yang dia sebut sebagai eskalasi militer Israel dalam kekerasan terburuk Israel-Palestina dalam beberapa tahun.

Pejabat pemerintah Yordania mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kerajaan pro-Barat memimpin kampanye diplomatik dengan sekutu Eropa dan AS untuk menekan Israel agar mengakhiri serangan udara dan artileri di Gaza sejak pertempuran meletus Senin lalu.

Sebelumnya pada Minggu, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan tindakan Israel mendorong kawasan itu menuju konflik yang lebih luas.

Sebuah gambar selebaran yang dirilis oleh Istana Kerajaan Yordania pada 11 April 2021 menunjukkan Raja Yordania Abdullah II (depan), ditemani oleh putranya Putra Mahkota Hussein (di belakang L) dan ketua Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania (JAF) ) Jenderal Yousef Huneiti (di belakang kanan), tiba di Martyr's Memorial di ibu kota Amman dalam upacara resmi yang menandai peringatan seratus tahun kerajaan. Yordania pada 11 April menandai 100 tahun bertahan hidup sebagai negara miskin sumber daya di lingkungan yang dilanda perang. Pada 11 April 1921, kakek buyut raja saat ini, Abdullah, menjadi penguasa Emirat Transyordania yang baru dibentuk.
Sebuah gambar selebaran yang dirilis oleh Istana Kerajaan Yordania pada 11 April 2021 menunjukkan Raja Yordania Abdullah II (depan), ditemani oleh putranya Putra Mahkota Hussein (di belakang L) dan ketua Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania (JAF) ) Jenderal Yousef Huneiti (di belakang kanan), tiba di Martyr's Memorial di ibu kota Amman dalam upacara resmi yang menandai peringatan seratus tahun kerajaan. Yordania pada 11 April menandai 100 tahun bertahan hidup sebagai negara miskin sumber daya di lingkungan yang dilanda perang. Pada 11 April 1921, kakek buyut raja saat ini, Abdullah, menjadi penguasa Emirat Transyordania yang baru dibentuk. (Istana Kerajaan Yordania / AFP)

Baca juga: Cerita Warga Gaza di Tengah Serangan Israel: Melewati Setiap Malam dengan Rasa Takut

Utusan Palestina

Misi Palestina untuk PBB meminta Presiden AS Joe Biden menjelaskan serangan baru-baru ini.

“Bagaimana meledakkan kantor @AP & @AJArabic didefinisikan sebagai bentuk 'pertahanan'?” kata misi itu dalam tweet pada hari Sabtu

PBB

Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak Israel dan penguasa Hamas Gaza untuk mengurangi ketegangan.

Michelle Bachelet mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "daripada berusaha untuk meredakan ketegangan, retorika yang menghasut dari para pemimpin di semua sisi tampaknya berusaha untuk membangkitkan ketegangan daripada menenangkan mereka".

Pernyataan Bachelet dikeluarkan tak lama sebelum serangan udara Israel menghancurkan gedung di Kota Gaza yang menampung kantor Al Jazeera dan AP.

Baca juga: Di Tengah Meningkatnya Korban Tewas, DK PBB Minta Israel dan Palestina Menahan Diri

Baca juga: Sekjen PBB Antonio Gutteres Kecam Serangan Israel yang Menarget Kantor Media dan Kamp Pengungsi

Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak Israel dan penguasa Hamas Gaza untuk mengurangi ketegangan.
Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak Israel dan penguasa Hamas Gaza untuk mengurangi ketegangan. ()

Al Jazeera

Al Jazeera mengutuk pemboman dan penghancuran kantornya dan mengatakan itu adalah tindakan yang jelas untuk menghentikan jurnalis melakukan tugas mereka.

Dr. Mostefa Souag, penjabat Direktur Jenderal Al Jazeera Media Network dalam sebuah pernyataan memberikan komentarnya.

“Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk tindakan barbar dan penargetan jurnalis dan kami menuntut tindakan internasional segera untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas penargetan jurnalis dan institusi media yang disengaja,” tuturnya.

Associated Press

Associated Press juga mengeluarkan pernyataan setelah gedung kantornya menjadi target serangan Israel.

"Kami terkejut dan ngeri bahwa militer Israel akan menargetkan dan menghancurkan gedung yang menampung biro AP dan organisasi berita lainnya di Gaza."

"Mereka sudah lama mengetahui lokasi biro kami dan tahu ada wartawan di sana."

"Kami menerima peringatan bahwa gedung akan dihantam," kata Presiden dan CEO AP Gary Pruitt dalam sebuah pernyataan.

"Kami mencari informasi dari pemerintah Israel dan bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS untuk mencoba mempelajari lebih lanjut.

"Ini adalah perkembangan yang sangat mengganggu. Kami nyaris menghindari kematian yang mengerikan."

"Lusinan jurnalis AP dan pekerja lepas berada di dalam gedung dan untungnya kami dapat mengevakuasi mereka tepat waktu."

Baca juga: Israel Serang Gaza Lewat Udara dan Laut, Militan Hamas Lakukan Balasan, Pertempuran Kian Memanas

Baca juga: Serangan Udara Israel Hancurkan Gedung 11 Lantai, Kantor Media Internasional di Gaza

Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang Jumat kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa.
Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang Jumat kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa. (Anadolu Agency)

Turki

Direktur Komunikasi Presiden Turki men-tweet bahwa penargetan Israel terhadap kantor Associated Press dan Al Jazeera di Gaza merupakan pukulan bagi kebebasan pers.

"Saya mengutuk serangan rendahan ini oleh Israel yang menyerang pusat pers untuk menutupi pembantaiannya," kata Fahrettin Altun setelah serangan itu, menambahkan bahwa "Israel melanjutkan pembantaian dan kejahatan perangnya".

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu tweeted bahwa Turki berdiri dengan Palestina, yang masih menghadapi "pembersihan etnis, agama dan budaya".

Qatar

Menteri luar negeri Qatar telah bertemu dengan seorang pejabat tinggi Hamas, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar pada Sabtu (15/5/2021)

Dikatakan Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu pemimpin Hamas Ismail Haniya di ibu kota, Doha.

Kementerian Luar Negeri mengatakan Sheikh Mohammed "menekankan perlunya masyarakat internasional untuk bertindak segera untuk menghentikan serangan brutal Israel yang berulang-ulang terhadap warga sipil di Gaza."

Hamas

Seorang pemimpin tertinggi Hamas mengatakan kelompok di Jalur Gaza tidak akan mundur dalam menghadapi serangan oleh pasukan Israel.

Ismail Haniyeh berbicara dalam rapat umum yang dihadiri ratusan orang di Qatar pada hari Sabtu.

Dia mengatakan bahwa "perlawanan adalah jalan terpendek ke Yerusalem" dan Palestina tidak akan menerima apa pun selain negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Baca juga: Gempur Israel Bertubi-tubi, Hamas Telah Capai Tujuan Politiknya 

Amnesty International

Amnesty International telah meminta AS dan PBB untuk mengakhiri "siklus impunitas dan pelanggaran" dengan "secara terbuka mengecam kejahatan perang".

Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan