Selasa, 30 September 2025

Tabrakan Kereta

KISAH Keluarga Pahlawan Berjibaku Selamatkan Korban Tabrakan Kereta Api di Pakistan

Tabrakan dua kereta api di Pakistan memunculkan potret keluarga pahlawan yang berlomba dengan waktu menyelamatkan korban kecelakaan di desa kecil

Editor: hasanah samhudi
Twitter/@AnnuKaushik253
30 penumpang tewas setelah 2 kereta api bertabrakan di Pakistan dan belasan lainnya terjebak di gerbong yang hancur, Senin (7/6/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Saat kereta ekspres meluncur melalui lahan pertanian di Pakistan dan menabrak gerbong kereta yang tergelincir beberapa menit sebelumnya, sebuah keluarga penduduk desa terdekat tersentak bangun.

“Ledakan tabrakan itu sangat keras sehingga kami terbangun dengan panik,” kata Ali Nawaz, menggambarkan awal dari upaya panik untuk membantu penumpang dari reruntuhan bencana ganda.

“Ketika kami keluar dari rumah, kami melihat kereta telah berhenti, ketika kami semakin dekat ke tempat kejadian, kami mendengar orang-orang meminta bantuan,” katanya.

Sedikitnya 63 orang tewas dalam kecelakaan Senin, menurut para pejabat, dan ratusan lainnya  terluka.

Lokasi kejadian jauh dari kota besar, sekitar 25 km dari kota terdekat Dharki, jauh dari Distrik Ghotki di Provinsi Sindh di selatan.

Baca juga: CERITA Korban Tabrakan Kereta Api di Pakistan: Ibuku Meninggal di Depan Mataku

Sinyal telepon seluler tidak selalu bagus, Kondisi aringan jalan lokal tak bagus. Sulit membayangkan bantuann darurat dapat mencapai lokasi.

Keluarga Nawaz yang terdiri dari sekitar belasan orang tinggal hanya 500 meter dari rel tempat terjadi kecelakaan.

Keputusan cepat pun diambil. Satu keluarga besar ini berjibaku, berlomba dengan waktu, untuk menyelamatkan penumpang kereta Millat Express dan Sir Syed Express.

Mereka memisahkan antara korban tewas, cedera parah, dan cedera ringan. Penumpang yang terluka paling parah dibawa ke rumah sakit dengan mobil, sementara mereka yang tampak lebih stabil dimuat ke trailer-traktor.

Sayangnya, penumpang pertama yang ditolong, seorang ibu yang dibawa sepupu Nawaz ke rumah sakit, meninggal di kursi belakang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Baca juga: Dua Kereta Tabrakan di Pakistan, 32  Tewas dan Ratusan Luka-luka Tertimpa Puing-Puing

Kembali ke rumah pertanian, para wanita keluarga ini tak kalah sibuknya. Mereka berlomba mengisi wadah air untuk korban yang terluka di malam musim panas.

"Mereka membuat barisan,  para wanita akan membawa air ke titik tengah dari mana para pria akan membawanya ke penumpang," kata Nawaz (63) kepada kantor berita AFP.

Ratusan penumpang yang mengalami disorientasi mulai keluar dari  kereta,  dan mulai menyadari betapa besar kecelakaan yang mereka alami. Enam gerbong kereta hancur dalam tabrakan itu.

Mereka bergabung dengan penduduk desa dalam mencari korban selamat, memanjat gerbong yang bertumpuk untuk menjangkau mereka yang terperangkap di dalamnya.

Bangku kursi dari kereta diubah menjadi tempat tidur untuk membawa orang pergi, dan jasad korban dibariskan di tanah dengan  ditutupi  syal.

Baca juga: Satpam Nyamar Jadi Dokter Bedah di Pakistan, Pasien Meninggal Dua Minggu Kemudian

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved