Senin, 18 Agustus 2025

Kim Jong Un Ungkap Korut Perlu Bersiap Gelar Dialog dan Konfrontasi dengan AS

Kim Jong Un mengungkapkan, negaranya perlu bersiap untuk "dialog dan konfrontasi" dengan AS di bawah pemerintahan di bawah pemerintahan Joe Biden

KCNA VIA KNS / AFP
Gambar ini diambil pada 14 Januari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 15 Januari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi isyarat dari tribun selama parade militer merayakan Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pimimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mengungkapkan, negaranya perlu bersiap untuk melakukan "dialog dan konfrontasi" dengan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.

Media pemerintah Korea Utara melaporkan hal tersebut pada Jumat (18/6/2021).

Kantor Berita Pusat Korea melaporkan, pada pertemuan pleno komite pusat Partai Buruh Korea  pada Kamis (17/6/2021), Kim menguraikan strateginya terkait hubungannya dengan Washington, dan "kecenderungan kebijakan pemerintah AS yang baru muncul".

Melansir Al Jazeera, komentar tersebut menandai pertama kalinya Kim menyoroti kebijakan Korea Utara terhadap AS, sejak pelantikan Presiden Joe Biden.

Baca juga: POPULER Internasional: Profil 4 Kandidat Presiden Baru Iran | Krisis Pangan di Korea Utara

Baca juga: FOTO-FOTO Kebakaran Gudang E-Commerce Terbesar Korea Selatan, Coupang Inc, Tak Padam hingga 26 Jam

Gambar ini diambil pada 14 Januari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 15 Januari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi isyarat dari tribun selama parade militer merayakan Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang.
Gambar ini diambil pada 14 Januari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 15 Januari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi isyarat dari tribun selama parade militer merayakan Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang. (KCNA VIA KNS / AFP)

Kim menekankan perlunya bersiap untuk dialog dan konfrontasi, terutama dalam menghadapi konfrontasi untuk melindungi martabat negara dan menjamin 'lingkungan yang damai', KCNA melaporkan.

Pyongyang telah menuduh Biden mengejar "kebijakan bermusuhan".

Pada 2019, Korea Utara mengatakan Biden harus 'dipukuli sampai mati dengan tongkat.'

Baca juga: Tengah Berbadan Dua, Felicya Angelista Ungkap Keinginan untuk Bertemu Artis Korea

Baca juga: Kim Jong Un Serukan Korea Utara Siap Berkonfrontasi dengan  Amerika Serikat

Pendekatan 'kalibrasi'

Selama kunjungan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in ke Washington pada bulan lalu, Biden mengatakan "tidak akan bertemu" Kim kecuali ada rencana konkret untuk merundingkan persenjataan nuklir Pyongyang.

Dia mengkritik hubungan akrab Trump dengan Kim.

Biden mengatakan tidak akan melakukan apa yang telah dilakukan di masa lalu.

"Saya tidak akan memberikan semua yang dia cari – pengakuan internasional."

Namun, Gedung Putih mengatakan sekarang sedang mengejar “pendekatan praktis yang terkalibrasi”  yang tampaknya menjaga harapan sambil tetap berpikiran terbuka.

"Kami memahami di mana upaya sebelumnya di masa lalu mengalami kesulitan dan kami telah mencoba untuk belajar dari itu," kata seorang pejabat senior Gedung Putih.

Korea Utara telah melakukan enam tes bom atom sejak 2006, dan berada di bawah sanksi internasional untuk program senjata terlarangnya.

Baca juga: Gedung Putih Sebut Pertimbangkan Pembicaraan Presiden Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping

Baca juga: Trump Akhirnya Sadar Dia Bukan Lagi Presiden setelah Lihat Pertemuan Biden-Putin, Ungkap Analis

Presiden AS Joe Biden menghadiri sesi kerja pada KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall pada 12 Juni 2021. Para pemimpin G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat bertemu akhir pekan ini untuk pertama kalinya di hampir dua tahun, untuk pembicaraan tiga hari di Carbis Bay, Cornwall.
Presiden AS Joe Biden menghadiri sesi kerja pada KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall pada 12 Juni 2021. Para pemimpin G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat bertemu akhir pekan ini untuk pertama kalinya di hampir dua tahun, untuk pembicaraan tiga hari di Carbis Bay, Cornwall. (Leon Neal / POOL / AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan