Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Prancis Takkan Beri Gaji dan Izinkan Nakes Kerja Jika Tidak Divaksinasi Covid-19

Prancis menegaskan tidak akan mengizinkan tenaga kesehatan (nakes) pergi bekerja jika tidak menerima vaksinasi Covid-19, Senin (11/7/2021).

Shutterstock
Ilustrasi vaksinasi. Prancis menegaskan tidak akan mengizinkan tenaga kesehatan (nakes) pergi bekerja jika tidak menerima vaksinasi Covid-19, Senin (11/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Prancis menegaskan tidak akan mengizinkan tenaga kesehatan (nakes) pergi bekerja jika tidak menerima vaksinasi Covid-19, Senin (11/7/2021).

Melansir Reuters, Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran menyebut, para nakes juga tidak akan dibayar apabila tidak divaksinasi.

Berbicara di televisi LCI, Veran mengatakan sangat penting untuk memberlakukan tindakan tegas ini mengingat seberapa menular varian virus Delta.

Baca juga: Wabah Delta Covid-19 di Australia Memburuk Meskipun Sydney Lockdown

Baca juga: Wacana PPKM Darurat Diperpanjang hingga 6 Minggu karena Cepatnya Mutasi Varian Baru Delta

Ilustrasi vaksinasi. Prancis menegaskan tidak akan mengizinkan tenaga kesehatan (nakes) pergi bekerja jika tidak menerima vaksinasi Covid-19, Senin (11/7/2021).
Ilustrasi vaksinasi. Prancis menegaskan tidak akan mengizinkan tenaga kesehatan (nakes) pergi bekerja jika tidak menerima vaksinasi Covid-19, Senin (11/7/2021). (Shutterstock)

Banyak Nakes di Thailand Terpapar Covid-19

Saat Prancis mengeluarkan aturan baru terkait vaksinasi Covid-19 bagi para nakes, Thailand berencana untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerja garis depan.

Dikutip dari BBC, Thailand mengubah kebijakan vaksinasi setelah ratusan tenaga medis terinfeksi virus corona padahal sudah mendapat dua dosis vaksin Sinovac. 

Petugas medis Thailand yang telah disuntik dosis pertama Sinovac, akan dilanjutkan dengan dosis kedua vaksin AstraZeneca.

Lalu untuk mereka yang sudah dua kali disuntik Sinovac, akan mendapat vaksin ketiga untuk booster, tapi dari jenis yang berbeda.

Baca juga: Emmanuel Macron Wajibkan Vaksinasi Bagi Warganya yang Ingin Sekadar Naik Kereta dan Ke Restoran

Baca juga: POPULER Internasional: Singapura Longgarkan Aturan Covid-19 | Thailand Berencana Gabungkan 2 Vaksin

Seorang perawat memegang botol vaksin virus corona AstraZeneca/Oxford Covid-19 di kompleks Rumah Sakit Kalayani Watthanakarun di provinsi selatan Narathiwat pada 9 Juli 2021.
Seorang perawat memegang botol vaksin virus corona AstraZeneca/Oxford Covid-19 di kompleks Rumah Sakit Kalayani Watthanakarun di provinsi selatan Narathiwat pada 9 Juli 2021. (Madaree TOHLALA / AFP)

Adapun vaksin ketiga itu bisa dari AstraZeneca atau vaksin mRNA seperti Pfizer/BioNTech.

Dosis ketiga ini akan diberikan tiga sampai empat minggu setelah suntikan Sinovac kedua mereka, kata Komite Penyakit Menular Nasional Thailand pada Senin (12/7/2021).

Thailand mulai menerima vaksin Sinovac dari China dan melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan pada Februari.

Pada Minggu lalu, Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan lebih dari 677.000 tenaga kesehatan sudah divaksinasi lengkap menggunakan Sinovac.

Namun sebanyak 618 di antaranya positif Covid-19 antara April hingga Juli ini.

Bahkan seorang perawat meninggal dunia dan satu staf medis sedang dalam kondisi kritis.

Berita lain terkait Tenaga Kesehatan

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan