Minggu, 21 September 2025

Analisis Ahli dari Brasil, Pembunuhan Presiden Haiti Plot AS Cegah Ekspansi Cina di Karibia

Data baru penyelidikan pembunuhan Moise mengungkapkan agen pemerintah AS yang mengurusi narkoba, terlibat kasus tersebut.

Valerie Baeriswyl / AFP
Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya oleh seorang komando, Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengumumkan. Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara. 

Namun, pelatihan itu juga disalahkan atas kekerasan polisi yang mematikan yang digunakan terhadap pengunjuk rasa di jalan-jalan Kolombia awal tahun ini.

Sebanyak 42 orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka. Sean McFate, seorang peneliti senior di lembaga think tank Dewan Atlantik, menjelaskan fenomena tentara bayaran itu.

Meniru kontraktor keamanan AS Blackwater, kini bermunculan organisasi yang merekrut orang-orang yang satu-satunya keterampilan yang dapat dipasarkan adalah kemampuan perang mereka.

"Mereka tentara bayaran dalam segala hal," kata McFate.

Seperti yang dilaporkan Sputnik, pasukan yang dilatih AS sering terlibat operasi-operasi yang kurang bereputasi.

Contohnya, pasukan Afrika yang dilatih Komando Afrika AS, yang bertanggung jawab atas serangkaian kudeta di seluruh benua sejak AFRICOM dibentuk pada 2008.

Peran CTU Security, Kontraktor Keamanan Miami

Pihak berwenang Haiti dan Kolombia telah mengidentifikasi lima perusahaan keamanan yang terkait dengan kematian Moise. Satu di antaranya CTU Security, yang berbasis di Miami, Florida.

Kepala Polisi Nasional Kolombia Jenderal Jorge Luis Vargas mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu,  CTU telah membelikan 19 anggotanya tiket komando ke Haiti sebelum operasi.

Menurut Ketua Majelis Nasional Venezuela Jorge Rodriguez, CTU juga telah terlibat dalam beberapa plot terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Di antaranya upaya pembunuhan 2018 dengan drone yang meledak, dan Operasi Gideon, upaya 2020 untuk menculik dan mengekstradisi Maduro untuk diadili di AS atas tuduhan perdagangan narkoba.

Silvercorp USA, kontraktor keamanan swasta lainnya, adalah kekuatan utama di balik operasi terakhir yang bisa digagalkan itu.

Perusahaan itu telah dikontrak untuk pekerjaan kotor itu oleh Juan Guaido, tokoh oposisi yang memproklamirkan diri sebagai Presiden Venezuela.(Tribunnews.com/Southfront/Sputniknews/ThePost/Reuters/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan