Rabu, 3 September 2025

Konflik di Afghanistan

Drone AS Ledakkan Mobil ISIS-K: Amerika Selidiki Kemungkinan Korban Warga Sipil

Drone AS ledakkan mobil ISIS-K yang diduga akan melakukan serangan lanjutan, dan militer AS menyelidiki kemungkinan korban sipil,termasuk anak-anak

Editor: hasanah samhudi
AFP
Pejuang Taliban berpatroli di sebuah jalan di Kabul pada 29 Agustus 2021, saat ancaman bom bunuh diri membayang-bayangi detik-detik akhir penarikan pasukan AS dari Afghanistan. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Serangan drone (pesawat tak berawak) Amerika Serikat menewaskan seorang pembom mobil bunuh diri yang menurut pejabat Pentagon sedang bersiap untuk menyerang bandara Kabul pada hari Minggu (29/8/2021).

Serangan itu adalah yang kedua oleh militer AS sejak bom bunuh diri ISIS di luar bandara pada Kamis (26/8/2021) yang menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan yang berusaha melarikan diri dari negara itu.

Dilansir dari Channel News Asia, para pejabat mengatakan serangan itu menargetkan tersangka militan dari ISIS-K, afiliasi lokal ISIS.

Tayangan televisi menunjukkan asap hitam membumbung ke langit.

ISIS-K berseberangan dengan Taliban, yang menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu.

Baca juga: Komandan ISIS-K: Kami Tak Sejalan dengan Taliban dalam Hal Kepercayaan

Baca juga: Biden Bersumpah Memburu Pengebom di Luar Bandara Kabul, ISIS-Khorasan Klaim Bertanggung Jawab

Para pejabat AS mengatakan mereka sangat prihatin dengan serangan ISIS-K di bandara ketika pasukan Amerika ditarik, khususnya ancaman menggunakan roket dan bahan peledak yang dibawa kendaraan.

Kapten Angkatan Laut AS Bill Urban, juru bicara Komando Pusat militer Amerika, menyebut serangan pesawat tak berawak terbaru sebagai tindakan yang diambil untuk membela diri.

Taliban juga mengatakan serangan rudal AS ditujukan untuk membunuh pelaku bom bunuh diri.

"Kendaraan dan orang-orang di dalamnya tewas dalam serangan pesawat tak berawak itu," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Dua pejabat militer AS, yang berbicara kepada kantor berita The Associated Press (AP) dengan syarat anonim, menyebut serangan udara itu berhasil dan mengatakan kendaraan itu membawa beberapa pembom.

Baca juga: Komandan ISIS-K: Sebelum Kabul Meledak, Kami Menunggu Waktu untuk Menyerang

Baca juga: KESAKSIAN Korban Ledakan Kembar di Bandara Kabul: Hari Ini Saya Melihat Kiamat

Serangan itu adalah yang kedua oleh pasukan AS sejak bom bunuh diri Kamis (26/8/2021) di bandara Kabul.

Sputniknews mengutip CNN bahwa korban tewas dalam serangan drone AS itu meningkat menjadi sembilan orang, yang berasal dari satu keluarga.

Kerabat dari salah satu korban tewas mengatakan kepada jurnalis CNN pada Minggu (29/8/2021) bahwa korban adalah keluarga biasa, tidak berafiliasi dengan ISIS-K.

Pria tersebut mengatakan, korban tewas termasuk enam orang anak-anak yang berusia dari 2 tahun hingga empat tahun.

Urban mengatakan pihak berwenang terus menilai kemungkinan korban sipil, meskipun kami tidak memiliki indikasi saat ini.

Baca juga: Penjemputan WNI dari Afghanistan Dilakukan di Tengah Kondisi Bandara Kabul Mencekam

Baca juga: AS Sebut Afiliasi ISIS Akan Serang Bandara Kabul Saat Penarikan NATO

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan