Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik di Afghanistan

Taliban Dituding Tembak Mati Polisi Wanita yang Hamil 8 Bulan di Depan Suami

Militan Taliban di Afghanistan menembak mati seorang polisi wanita di sebuah ibu kota provinsi.

Editor: Hasanudin Aco
NEGAR FAMILY via BBC
Keluarga Banu Negar mengatakan petugas polisi itu sedang hamil delapan bulan ketika dibunuh. 

TRIBUNNEWS.COM, AFGHANISTAN - Militan Taliban di Afghanistan menembak mati seorang polisi wanita di sebuah ibu kota provinsi.

Demikian penuturan sejumlah saksi mata kepada BBC.

Perempuan itu, yang oleh media lokal dilaporkan bernama Banu Negar, tewas di depan para kerabatnya di rumah keluarga di Firozkoh, ibu kota provinsi Ghor, Afghanistan bagian tengah.

Pembunuhan ini terjadi di tengah banyak laporan tentang meningkatnya penindasan terhadap perempuan di Afghanistan.

Taliban mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak terlibat dalam kematian Negar dan sedang menyelidiki insiden tersebut.

Juru bicara Zabiullah Mujaheed mengatakan "Kami menyadari insiden itu dan saya mengkonfirmasi bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung."

Baca juga: 3 Sosok Dinilai Jadi Penyebab Runtuhnya Afghanistan: Donald Trump, Joe Biden, dan Ashraf Ghani

Ia menambahkan bahwa Taliban telah mengumumkan amnesti bagi orang-orang yang bekerja untuk pemerintahan sebelumnya, dan menganggap pembunuhan Negar sebagai "permusuhan pribadi atau sesuatu yang lain".

Detail insiden tersebut masih samar karena banyak orang di Firozkoh takut akan tindakan balasan jika mereka berbicara.

Tetapi tiga sumber mengatakan kepada BBC bahwa Taliban memukuli dan menembak mati Negar di depan suami dan anak-anaknya pada hari Sabtu.

Kerabat Negar memberikan foto yang dengan jelas menunjukkan percikan darah pada dinding di sudut ruangan dan sebuah jenazah dengan wajah yang sangat rusak.

Keluarga mengatakan bahwa Negar yang bekerja di penjara setempat sedang hamil delapan bulan.

Tiga pria bersenjata datang ke rumah pada hari Sabtu dan menggeledahnya sebelum mengikat para anggota keluarga, kata kerabat Negar.

Para penyusup sempat terdengar berbicara dalam bahasa Arab, kata seorang saksi mata.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus, Taliban telah berusaha untuk mencitrakan diri mereka sebagai kelompok yang lebih toleran, namun insiden kebrutalan dan penindasan masih dilaporkan di beberapa daerah di Afghanistan.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan