Kim Jong Un Sebut Persenjataannya Hanya untuk Pertahanan, Salahkan Tekanan dari AS dan Korea Selatan
Kim Jong Un menyebut sistem persenjataannya hanya untuk pertahanan diri, melihat sanksi tak bersahabat dari AS serta kemajuan militer Korea Selatan
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
lihat foto
"Pernyataan Amerika Serikat bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara sulit dipercaya, dengan penilaian dan melihat tindakan salah yang terus berlanjut," kata Kim Jong Un, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Penasihat keamanan nasional Korea Selatan, Suh Hoon, diperkirakan akan bertemu dengan rekannya dari Amerika, Jake Sullivan di Washington pada hari Selasa untuk membahas masalah dengan Korea Utara.
Ketika tiba di Washington pada hari Senin, Suh mengatakan kepada wartawan bahwa dia berencana untuk membahas proposal Presiden Moon Jae-in untuk deklarasi resmi yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953.
Selama ini, perang hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai formal.
Suh juga menyebut akan membahas kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap Korea Utara, kantor berita Yonhap melaporkan.
Pekan lalu, kedua Korea memulihkan hotline mereka yang diputus oleh Korea Utara beberapa bulan lalu.
Pyongyang mendesak Seoul untuk melakukan upaya untuk memperbaiki hubungan setelah mengkritik apa yang mereka sebut "standar ganda" soal pengembangan senjata.
"Upaya tidak terbatas dan berbahaya dari Korea Selatan untuk memperkuat militernya telah menghancurkan keseimbangan militer di semenanjung Korea dan meningkatkan ketidakstabilan dan bahaya militer," tambahnya.
"Dengan dalih tidak masuk akal untuk menekan ancaman, Korea Selatan telah secara terbuka menyatakan keinginannya mengungguli kita dalam kekuatan militer dalam berbagai kesempatan."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya dari Korea Utara
