Selasa, 2 September 2025

Pejabat Pemerintahan Jepang Tanggapi Serangan Pria Berkostum Joker di Dalam Kereta: Kejam dan Brutal

Tersangka serangan penikaman Halloween di kereta Tokyo menyatakan kekagumannya pada Joker. Pihak berwenang menyebut insiden itu kejam dan brutal

Twitter @siz33 @Brave_spirit81
Seorang pria berkostum Joker ditangkap setelah menyerang penumpang kereta bawah tanah di Tokyo, Jepang, tepat pada malam Halloween. 

Sebelum serangan hari Minggu, pelaku berjalan di sekitar distrik Shibuya Tokyo, daerah sibuk yang penuh dengan anak muda dengan kostum Halloween, lapor Sankei.

Dia mengatakan dia telah mengenakan pakaian itu khusus untuk serangan itu, tambahnya.

"Awalnya saya pikir itu seperti acara Halloween. Tapi saya bergegas pergi ketika seorang pria membawa pisau panjang masuk. Saya sangat beruntung tidak terluka," kata seorang pria yang berada di kereta kepada NHK.

Penyerang melakukan tindakan itu tanpa menunjukkan emosi apa pun, kata seorang penumpang wanita.

"Dia memegang pisau dan mulai menyebarkan cairan," katanya.

"Dia melakukan tindakan ini tanpa menunjukkan emosi apa pun, hanya secara mekanis."

"Saya pikir itu membuat semua orang ketakutan."

Orang-orang panik berusaha kabur dari jendela kereta saat Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker, melakukan serangan pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021).
Orang-orang panik berusaha kabur dari jendela kereta saat Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker, melakukan serangan pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021). (Kyodo News)

Kasus Penyerangan di Kereta di Jepang

Mengutip The Guardian, kejahatan kekerasan terbilang jarang terjadi di Jepang.

Tetapi pada bulan Agustus lalu, sembilan orang terluka, salah satunya serius, dalam penusukan di kereta komuter di Tokyo.

Tersangka melarikan diri dari tempat kejadian dan kemudian menyerahkan diri.

Baca juga: Jasad Bayi Disimpan di Koin Loker, Ibu Jepang Ini Dihukum 2 Tahun 4 Bulan

Dalam serangan terpisah pada bulan Agustus, dua orang menderita luka bakar dalam serangan asam di stasiun kereta bawah tanah Tokyo.

Jepang memiliki undang-undang senjata yang ketat, tetapi terkadang ada kejahatan kekerasan yang melibatkan senjata lain.

Pada 2019, seorang pria membunuh dua orang, termasuk seorang siswi.

Ia juga melukai lebih dari selusin orang dalam amukan yang menargetkan anak-anak saat mereka menunggu bus.

Pada 2018, seorang pria ditangkap di Jepang tengah setelah menikam satu orang hingga tewas dan melukai dua lainnya di kereta cepat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan