4 Topik Inti Pertemuan Virtual Joe Biden dan Xi Jinping: Membahas Taiwan, HAM, hingga Perdagangan
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual yang bertujuan untuk menstabilkan hubungan antara dua negara.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
2. HAM
Pendukung HAM berharap AS akan mengecam keras pelanggaran China di wilayah Xinjiang -- di mana China dituduh melakukan genosida terhadap Muslim Uyghur -- Tibet dan Hong Kong.
Biden menyatakan "keprihatinan" tentang hal itu.
Ia mempertanyakan hak yang lebih luas, tetapi pembacaan resmi AS dari pembicaraan itu tidak menjelaskan lebih lanjut.
Aktivis Uighur menyerukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing Februari mendatang sebagai tanggapan atas pelanggaran hak asasi manusia China.
Tetapi tidak ada pemimpin yang menyinggung soal Olimpiade, menurut pembacaan resmi.
Sebaliknya, lebih banyak waktu dikhususkan untuk membahas Taiwan selain hubungan AS-China, masalah keamanan regional, perubahan iklim, keamanan energi, dan pandemi Covid-19.
"Kami tidak menyetujui campur tangan dalam urusan internal negara lain berdalih amasalah hak asasi manusia," kata Xi.

3. Kompetisi, bukan Konflik
Tema yang diangkat dalam pembicaraan tersebut adalah perlunya menghindari persaingan yang berujung pada konflik.
Biden mengatakan merupakan tanggung jawab mereka sebagai pemimpin untuk memastikan bahwa persaingan antara negara kita tidak mengarah ke konflik, baik disengaja atau tidak disengaja.
"Kita perlu membangun beberapa pagar pembatas akal sehat," katanya.
Xi juga menekankan perlunya mencegah hubungan China-AS agar tidak tergelincir.
"Non-konflik dan non-konfrontasi adalah garis bawah yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak," kata Xi.
Xi menambahkan bahwa ia berharap kebijakan AS tentang China dapat kembali ke "jalur yang rasional dan pragmatis".