Virus Corona
Aksi Kekerasan Pecah saat Protes atas Mandat Vaksin dan Lockdown di Eropa
Eropa tengah memberlakukan pembatasan bagi warga yang tidak divaksin Covid-19, mereka lantas turun ke jalan memprotes mandat tersebut.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Banyak pemerintah di seluruh benua memberlakukan pembatasan baru untuk mencoba mengatasi peningkatan infeksi.
Sejumlah negara baru-baru ini melaporkan jumlah kasus harian tertinggi.
Baca juga: Cara Perbaiki Data Sertifikat Vaksin Covid-19 serta Cek Status Vaksin Melalui pedulilindungi.id
Demonstrasi dan kerusuhan
Di Belanda, kerusuhan malam kedua pecah pada Sabtu di beberapa kota besar dan kecil.
Para perusuh berkerudung membakar sepeda di Den Haag, sementara polisi anti huru hara menggunakan kuda, anjing, dan tongkat untuk mengusir massa.
Pejabat mengumumkan perintah darurat di kota, dan setidaknya tujuh orang ditangkap.
Polisi mengatakan sebuah batu dilemparkan melalui jendela ambulans yang membawa seorang pasien.
Petugas di kota mentweet bahwa lima petugas polisi terluka, dengan satu dibawa pergi dengan ambulans dengan cedera lutut.
Di tempat lain di negara itu, dua pertandingan sepak bola papan atas dihentikan sebentar setelah pendukung masuk ke lapangan dan berlari ke lapangan.
Fans saat ini dilarang masuk stadion karena aturan baru virus corona.
Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Belum Muncul di PeduliLindungi, Ikuti Panduan Berikut

Belanda memberlakukan penguncian parsial tiga minggu akhir pekan lalu setelah mencatat rekor lonjakan kasus Covid.
Bar dan restoran harus tutup pada pukul 20:00, dan keramaian dilarang di acara olahraga.
Puluhan ribu orang melakukan protes di Austria modal, Wina, setelah pemerintah mengumumkan kuncian nasional yang baru dan rencana untuk membuat jabs wajib pada bulan Februari 2022.
Baca juga: Alasan Kenapa India yang Vaksinasinya Rendah tapi Tingkat Kasus Covid-19 Landai
Pedang bermata dua
Vaksinasi wajib telah digambarkan sebagai "pedang bermata dua" oleh Andrea Ammon, direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.