Virus Corona
Antisipasi Omicron, Semua Penerbangan Menuju Jepang Dihentikan Sampai Akhir Desember
mulai hari ini reservasi pesawat yang menuju Jepang tampak menjadi sangat sulit karena adanya himbauan kementerian transportasi Jepang agar penerbanga
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata akan menangguhkan reservasi baru pada semua penerbangan internasional yang tiba di Jepang untuk bulan ini yang berakhir 31 Desember, sebagai upaya memperkuat tindakan perbatasan terhadap penyebaran virus varian Corona baru "strain Omicron".
"Kami telah meminta maskapai penerbangan internasional dengan targetnya termasuk orang Jepang yang berada di luar negeri, agar jangan memasuki Jepang dulu sebulan mendatang," papar sumber Tribunnews.com Rabu (1/12/2021).
Hal itu ditekankan khususnya kepada yang belum reservasi pesawat.
Akibatnya mulai hari ini reservasi pesawat yang menuju Jepang tampak menjadi sangat sulit karena adanya himbauan kementerian transportasi Jepang agar penerbangan internasional jangan memasuki Jepang.
Infeksi virus mutan baru "strain Omicron" dari corona baru menyebar, sehingga pemerintah pada prinsipnya menghentikan masuknya orang asing baru, dan batas atas jumlah imigran per hari adalah sekitar 3500.
"Kami memperkuat langkah-langkah perbatasan seperti menurunkan jumlah orang asing yang masuk ke Jepang," tambahnya. Diskusi ini dilakukan di grup pecinta Jepang dapat bergabung melalui email: info@tribun.in
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata telah meminta agar maskapai penerbangan menangguhkan semua reservasi baru untuk penerbangan internasional yang tiba di Jepang untuk bulan yang berakhir Desember.
Menanggapi hal ini, ANA dan Japan Airlines telah mengambil tindakan untuk membatalkan penerimaan reservasi penerbangan internasional dari tanggal 1 Desember 2021.
Menurut maskapai penerbangan, jumlah reservasi untuk penerbangan kedatangan meningkat pada bulan Desember karena orang Jepang yang tinggal di luar negeri menghabiskan liburan akhir tahun dan Tahun Baru di Jepang.
Dikatakan reservasi yang sudah selesai tidak akan dibatalkan, namun target permintaan penghentian reservasi baru tersebut antara lain warga Jepang yang berada di luar negeri, dan warga Jepang yang belum melakukan reservasi efektif kembali ke Jepang.
Kementerian Transportasi dan Pariwisata menjelaskan bahwa ini adalah "tindakan pencegahan evakuasi darurat".
Selain itu, permintaan dapat ditinjau tergantung pada situasi infeksi di masa mendatang, tambahnya.