Virus Corona
Varian Omicron Merebak di AS, Terdeteksi di 16 Negara Bagian
Varian Omicron telah menyebar ke 16 negara bagian Amerika Serikat (AS), di California hingga New York.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Varian baru Covid-19 yakni Omicron telah menyebar ke sekitar sepertiga negara bagian Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, pejabat kesehatan AS mengatakan pada Minggu (5/12/2021), versi Delta tetap menjadi mayoritas infeksi Covid-19 karena kasus meningkat secara nasional.
Munculnya varian baru telah menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Kendati demikian, Dr Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular AS, mengatakan tidak ada tingkat keparahan yang besar.
"Sejauh ini tampaknya tidak ada tingkat keparahan yang besar," ujar Fauci, dilansir CNA.
Kemudian Fauci menambahkan, terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang pasti dari varian Omicron.
Baca juga: Pasca Varian Omicron Muncul, Banyak Anak di Afrika Selatan Positif Covid-19
Baca juga: Studi Awal di AS: Omicron Mungkin Memiliki Kode Genetik Virus Penyebab Flu Biasa
Dia menyebutkan perlu dilakukan studi lebih lanjut.
Fauci juga berharap Amerika Serikat akan mencabut larangannya terhadap pelancong dari negara-negara Afrika selatan dalam "periode waktu yang wajar."
Pemerintah Afrika Selatan mengeluh sedang dihukum, karena menemukan varian baru.
Hal ini merupakan buntut dari gerak cepat Afrika Selatan memberi tahu pejabat kesehatan internasional terkait penemuan Omicron.
Fauci, dalam sebuah wawancara di "State of the Union" CNN, memuji Afrika Selatan atas transparansinya dan mengatakan larangan perjalanan AS diberlakukan pada saat "kita benar-benar dalam kegelapan" dan perlu waktu untuk mempelajari variannya.
Setidaknya, 16 negara bagian AS telah melaporkan kasus Omicron, di antaranya, California, Colorado, Connecticut, Hawaii, Louisiana, Maryland, Massachusetts, Minnesota, Missouri, Nebraska, New Jersey, New York, Pennsylvania, Utah, Washington, dan Wisconsin.
Banyak kasus terjadi pada individu yang divaksinasi lengkap dengan gejala ringan, meskipun status suntikan booster dari beberapa pasien tidak dilaporkan.
Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky, mengatakan terlepas dari beberapa lusin kasus Omicron, varian Delta masih menyumbang 99,9 persen dari kasus Covid baru di Amerika Serikat.
"Kami setiap hari mendengar tentang semakin banyak kemungkinan kasus sehingga jumlahnya kemungkinan akan meningkat," katanya.
Menurut perhitungan Reuters, Amerika Serikat selama tujuh hari terakhir memiliki rata-rata 119.000 kasus baru sehari dan kehilangan hampir 1.300 nyawa karena Covid setiap hari.
Pada hari Sabtu (4/11/2021), dikatakan sebuah kapal pesiar Norwegian Cruise Line Holdings Ltd yang akan berlabuh di New Orleans dengan lebih dari 3.000 penumpang menemukan 10 kasus Covid-19 di dalamnya.
Para pejabat mengatakan penumpang di Norwegian Breakaway, yang berhenti di Belize, Honduras, dan Meksiko, akan diuji dan diberikan pedoman pasca-pajanan dan karantina CDC.
Gubernur dari dua negara bagian Connecticut dan Colorado mengatakan, mereka berharap tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dari rata-rata akan mengurangi dampaknya.
"Kami ingin melihat seberapa baik vaksinasi bertahan," kata Jared Polis dari Colorado.
Ketika kasus Omicron AS muncul, pembuat vaksin Covid-19 bertujuan untuk dengan cepat mengubah vaksinasi untuk menargetkan varian dan regulator AS telah berjanji untuk meninjau cepat, tetapi itu masih bisa memakan waktu berbulan-bulan.
"Tentu saja, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) akan bergerak cepat dan CDC akan bergerak cepat," kata Walensky.
Baca juga: Varian Omicron Mengancam, Berikut Tips Agar Terhindar dari Paparan Covid-19 di Momen Nataru
Baca juga: Omicron Terdeteksi di Malaysia, Masuk Lewat Orang Asing dari Afsel, Bagaimana Antisipasi Indonesia?
Moderna Inc telah menargetkan persetujuan AS untuk vaksin yang diperbarui segera setelah Maret, tetapi pejabat perusahaan mengatakan masih perlu waktu untuk meningkatkan produksi.
Co-founder dan Ketua Moderna, Noubar Afeyan, mengatakan kepada CNN perlu tujuh hingga 10 hari lagi untuk mengumpulkan data kunci.
Kemudian, akan memakan waktu 60 hingga 100 hari untuk menyebarkan vaksinasi khusus Omicron, meskipun opsi lain seperti dosis yang lebih tinggi dari booster saat ini sedang dieksplorasi.
Pejabat pemerintah AS juga bekerja sama dengan Pfizer Inc dan Johnson & Johnson pada suntikan terbaru, sementara Pfizer dan Merck & Co Inc sedang menargetkan pengobatan pil Covid-19.
(Tribunnews.com/Yurika)