POPULER Internasional: Pemenang Miss Universe 2021 | Cerita Vladimir Putin Pernah Jadi Sopir Taksi
Rangkuman berita populer Internasional, dari pemenang Miss Universe 2021 hingga cerita Vladmir Putin yang pernah jadi sopir taksi.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Harnaaz Sandhu dari India memenangkan kontes kecantikan tahunan Miss Universe 2021.
Di Korea Selatan, teknologi pengenalan wajah akan digunakan untuk melacak orang yang terjangkit Covid-19.
Mengena keluarga kerajaan, Pangeran Harry dibuat kesal karena kakaknya menanyakan hubungannya dengan Meghan Markle.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin rupanya pernah menjadi sopir taksi saat Uni Soviet jatuh.
Selengkapnya, berikut kumpulan berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. PROFIL Harnaaz Sandhu, Pemenang Miss Universe 2021 dari India
Harnaaz Sandhu telah dinobatkan sebagai Miss Universe 2021.
Dilansir Independent, model berusia 21 tahun itu mewakili India pada kompetisi Miss Universe ke-70 yang diadakan di Eilat, Israel.
Ia membawa pulang mahkota Miss Universe itu 21 tahun setelah aktris Lara Dutta memenangkan gelar tersebut pada tahun 2000.
Harnaaz mengalahkan 79 kontestan lainnya, termasuk runner-up Miss Paraguay Nadia Ferreira dan runner-up kedua Miss Afrika Selatan Lalela Mswane.
Miss Universe sebelumnya, Andrea Meza dari Meksiko, memakaikan mahkota kepada Sandhu di acara yang disiarkan langsung secara global itu.
Baca: Andrea Meza Bicarakan Kemenangannya di Miss Universe 2020 dan Siapa yang Menjadi Sosok Inspirasinya
Baca: Digosipkan Sudah Menikah, Miss Universe 2020 Andrea Meza Sebut Foto Pernikahannya Hanya Prank

Di Israel, kontes diadakan tengah malam, dan berakhir pada pukul 5 pagi waktu setempat (10.00 WIB) untuk menyesuaikan jadwal primetime di AS.
Kontes kecantikan yang dipandu oleh pembawa acara TV AS Steve Harvey itu menampilakan pertunjukan tradisional kostum nasional, gaun malam, dan pakaian renang.
Ada pula serangkaian pertanyaan wawancara untuk menguji keterampilan public speaking para peserta.
2. Korea Selatan akan Pakai Teknologi Pengenalan Wajah untuk Lacak Pasien Covid-19
Korea Selatan akan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk melacak orang-orang yang terinfeksi Covid-19.
Korea Selatan akan segera meluncurkan proyek percontohan untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) pada pengenalan wajah.
Tak hanya itu, Al juga digunakan pada ribuan kamera video yang dipasang untuk melacak pergerakan orang yang terinfeksi virus corona.
Dilansir dari Al Jazeera, proyek yang didanai secara nasional di Bucheon, akan mulai beroperasi pada Januari 2022.
Menurut rencana bisnis 110 halaman dari kota tersebut diserahkan kepada Kementerian Sains dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), sistem ini menggunakan algoritme AI dan teknologi pengenalan wajah untuk menganalisis rekaman yang dikumpulkan oleh lebih dari 10.820 kamera keamanan dan melacak pergerakan orang yang terinfeksi.
Juga untuk mendeteksi siapa pun yang memiliki kontak dekat, dan untuk tahu apakah mereka mengenakan masker.
Baca juga: Bukti Awal Tunjukkan Omicron Menyebar Lebih Cepat dan Lemahkan Vaksin tapi Bergejala Ringan
Baca juga: Korea Ujicoba Teknologi Pengenalan Wajah AI untuk Lacak Kasus Covid-19
Pemerintah di seluruh dunia telah beralih ke teknologi baru dan memperluas kekuatan hukum untuk mencoba membendung gelombang infeksi Covid-19.
3. Pangeran Harry Murka saat Kakaknya Tanya Soal Meghan Markle: Kamu Pikir Kamu Siapa?
Keretakan hubungan dua cucu Ratu Elizabeth II, Pangeran William dan Pangeran Harry, kerap dihubungkan dengan jalinan asmara Harry dan Meghan Markle.
Sebuah buku baru yang terbit pada 30 November lalu mengungkapkan kemarahan Harry saat ditanya kakaknya soal Meghan Markle.
Insiden itu tertuang dalam buku karya Christopher Andersen, Brothers and Wives: Inside the Private Lives of William, Kate, Harry, dan Meghan.
Di dalamnya, Andersen mengungkapkan cerita dari sumber orang dalam Istana Inggris soal keretakan kakak beradik tersebut.
Baca juga: Kerap Korek Percintaan Pangeran Harry, Investigator Ini Menyesal Rebut Kehidupan Normal Suami Meghan
Baca juga: Pangeran Charles Bantah Tuduhan Dia Mempertanyakan Warna Kulit Putra Harry dan Meghan

"Pangeran Harry sangat marah ketika kakak laki-lakinya, Pangeran William, mempertanyakan hubungan cepatnya dengan Meghan Markle sampai dia (Harry) berkata, 'Kamu pikir kamu ini siapa?'" menurut Page Six, dikutip Tribunnews dari Marie Clarie, Senin (13/12/2021).
"Diduga kemarahan itu terjadi pada September 2017 ketika Harry mengindikasikan bahwa dia akan melamar pacar Amerika-nya," lanjut cerita itu.
Hal tersebut, kata buku, mendorong Pangeran William untuk bertanya alasan adiknya itu terburu-buru meminang Meghan.
4. Presiden Rusia Vladimir Putin Mengaku Pernah Jadi Sopir Taksi setelah Jatuhnya Uni Soviet
Presiden Rusia Vladimir Putin pernah menjadi sopir taksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setelah Uni Soviet jatuh, ungkap kantor berita milik negara RIA Novosti pada hari Minggu (12/12/2021).
Dalam sebuah film dokumenter, RIA-Novosti mengutip kata-kata pemimpin Rusia tersebut yang menyebut, "Kadang-kadang saya harus mendapatkan uang tambahan."
"Maksud saya, mendapatkan uang tambahan dengan mobil, sebagai sopir pribadi."
"Tidak menyenangkan untuk berbicara jujur, tetapi sayangnya, itulah masalahnya."
Dilansir DW, Putin menyebut runtuhnya Uni Soviet berarti akhir dari "Rusia historis."
Dia sebelumnya menyesali kehancuran Uni Soviet tiga dekade lalu, dengan mengatakan kejadian itu masih menjadi "tragedi" bagi "sebagian besar warga negara."
Baca juga: Presiden Biden Ingatkan Sanksi Amerika Serikat Jika Rusia Serang Ukraina: Ini Jawaban Presiden Putin
Baca juga: Biden dan Putin Bertemu Secara Virtual Bahas Situasi Ukraina

Berakhirnya Uni Soviet membawa serta periode ketidakstabilan ekonomi yang parah yang menjerumuskan jutaan orang ke dalam kemiskinan, ketika Rusia yang baru merdeka berevolusi dari komunisme ke kapitalisme.
Sebagai seorang pelayan setia negara, Putin kecewa ketika Uni Soviet runtuh.
Ia pernah menggambarkan keruntuhan itu sebagai "bencana geopolitik terbesar abad ke-20."
(Tribunnews.com)