Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

WHO: Varian Omicron Menyebar pada Tingkat yang Tak Pernah Terjadi Sebelumnya

Varian virus corona Omicron menyebar di seluruh dunia dalam tingkat yang tidak pernah terjadi sebelumnya, ujar WHO.

Christopher Black / Organisasi Kesehatan Dunia / AFP
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada 12 Februari 2021 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan sambutannya saat konferensi pers pada 12 Februari 2021 di Jenewa. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 12 Februari 2021 bahwa semua hipotesis tentang asal-usul pandemi Covid-19 tetap ada di atas meja setelah penyelidikan WHO di China. 

TRIBUNNEWS.COM - Virus corona varian Omicron menyebar di seluruh dunia dalam tingkat yang tidak pernah terjadi sebelumnya, ujar WHO pada Selasa (14/12/2021).

Dilansir BBC.com, varian Omicron kini sudah ada di 77 negara.

Tetapi dalam konferensi persnya, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut banyak negara mungkin sudah dimasuki Omicron hanya saja belum terdeteksi.

Dr Tedros mengatakan dia khawatir tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasi varian tersebut.

"Tentunya, kami telah belajar sekarang bahwa kami meremehkan virus ini dengan risiko kami sendiri."

"Bahkan jika Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, banyaknya kasus dapat membanjiri sistem kesehatan yang tidak siap," katanya.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Mengamuk di Eropa, Norwegia Berlakukan Aturan Kerja Jarak Jauh

Baca juga: Antisipasi Masuknya Omicron, Indonesia Belajar dari Tiga Negara

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (El Pais)

Varian Omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada bulan November, dan negara tersebut telah mengalami lonjakan infeksi.

Presiden Cyril Ramaphosa bahkan dinyatakan positif Covid-19.

Ramaphosa mengalami gejala ringan dan saat ini sedang diisolasi.

Sejumlah negara telah mulai melakukan larangan perjalanan dari Afrika Selatan dan tetangganya.

Tetapi langkah itu tidak menghentikan penyebaran virus ke seluruh dunia.

Dalam konferensi pers pada hari Selasa, Dr Tedros mengulangi kekhawatiran tentang ketidakadilan vaksin.

Beberapa negara mempercepat peluncuran suntikan booster sebagai tanggapan terhadap Omicron.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan