Senin, 8 September 2025

Virus Corona

WHO: Varian Omicron Menyebar pada Tingkat yang Tak Pernah Terjadi Sebelumnya

Varian virus corona Omicron menyebar di seluruh dunia dalam tingkat yang tidak pernah terjadi sebelumnya, ujar WHO.

Christopher Black / Organisasi Kesehatan Dunia / AFP
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada 12 Februari 2021 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan sambutannya saat konferensi pers pada 12 Februari 2021 di Jenewa. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 12 Februari 2021 bahwa semua hipotesis tentang asal-usul pandemi Covid-19 tetap ada di atas meja setelah penyelidikan WHO di China. 

Studi terbaru tentang vaksin Pfizer/BioNTech menunjukkan vaksin itu menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih sedikit terhadap Omicron dibandingkan varian awal.

Tetapi kekurangan itu dapat dibalikkan dengan tusukan ketiga atau booster.

Dr Tedros mengatakan booster dapat memainkan peran penting dalam mengatasi penyebaran Covid-19, tetapi itu adalah "masalah prioritas".

Baca juga: Inggris Laporkan Kematian Pertama Akibat Varian Omicron

Baca juga: Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Positif Covid-19, Gejala Ringan dan Jalani Isolasi Mandiri

"Urutan itu penting. Pemberian booster kepada kelompok yang berisiko rendah terhadap penyakit parah atau kematian hanya membahayakan nyawa mereka yang berisiko tinggi yang masih menunggu dosis utama mereka karena keterbatasan pasokan," katanya.

Pasokan untuk program berbagi vaksin global Covax telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Tetapi para pejabat kesehatan dunia khawatir akan terulangnya kekurangan puluhan juta dosis yang terjadi pada pertengahan tahun ini, sebagian karena India menangguhkan ekspor selama lonjakan kasus di sana.

Di negara-negara miskin, beberapa orang yang rentan bahkan belum menerima dosis satupun.

Status vaksinasi Global 15 Desember 2021
Status vaksinasi Global 15 Desember 2021 (BBC.com)

Situasi Covid-19 di berbagai belahan dunia

Masih dilansir BBC, berikut situasi Covid-19 di beberapa negara.

- Lebih dari 800.000 orang Amerika kini telah meninggal karena virus corona, jumlah kematian nasional tertinggi yang tercatat dari pandemi global

- Pemerintah Inggris mengumumkan pada hari Selasa bahwa semua 11 negara yang masuk dalam daftar merah perjalanan akan dihapus.

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan varian Omicron telah menyebar begitu luas sehingga aturan tidak lagi memiliki banyak tujuan.

- Italia telah memperpanjang keadaan darurat hingga 31 Maret 2022, dengan alasan kekhawatiran atas Omicron.

Langkah-langkah tersebut, yang akan berakhir pada akhir Desember, memberi pemerintah lebih banyak kekuatan untuk membatasi perjalanan dan pertemuan publik.

- Belanda mengatakan akan menutup sekolah dasar seminggu sebelum liburan Natal dimulai, sebagai upaya pencegahan untuk mengatasi infeksi.

- Norwegia juga telah mengumumkan larangan menyajikan alkohol di bar dan restoran dan langkah-langkah pencegahan lainnya

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan