Kim Jong-un: Bagaimana rasanya hidup di bawah kepemimpinan diktator muda ini selama 10 tahun terakhir?
Satu dekade berlalu sejak Kim Jong-un berkuasa di Korea Utara. Seperti apa rasanya hidup di bawah kepemimpinan diktator muda ini?
Geum-hyok berasal dari keluarga terhormat. Dia diizinkan bersekolah di Beijing, yang merupakan sebuah hak istimewa dan hanya beberapa orang di Korea Utara yang bisa mendapatkannya.
Kehidupan di China membuka mata Geum-hyok mengenai dunia luar yang lebih makmur. Dia kemudian mencari tahu tentang negara asalnya melalui berita-berita di internet.
"Awalnya, saya tidak percaya. Saya yakin orang-orang Barat berbohong. Tetapi hati dan pikiran saya terbagi. Pikiran saya mengatakan tidak perlu mencari tahu, tetapi hati saya ingin mencari tahu lebih banyak."
Sebanyak 25 juta orang Korea Utara hidup di bawah pengawasan ketat, sehingga sebagian besar tidak mengetahui situasi global atau bagaimana mereka dipandang oleh dunia luar.
Mereka juga didoktrin bahwa pemimpin mereka adalah sosok istimewa yang berbakat, sehingga layak mendapatkan kesetiaan tertinggi.
Bagi Guem-hyok, pemimpin muda seperti Kim Jong-un bisa mengisi kekosongan akan satu hal selama ini. Sebuah harapan.
Baca juga:
- Kisah profesor 102 tahun yang menjadi teman sekampung dengan Kim Il-sung, pendiri Korea Utara
- Dari penjara hingga hukuman mati, Korea Utara hukum warganya yang ikut ala K-pop
- Kim Jong-un kobarkan perang terhadap bahasa gaul, jeans dan film asing di Korea Utara, mengapa?
Orang-orang yang ragu
Beberapa orang lainnya skeptis dengan kepemimpinan Kim Jong-un. Pada lingkaran kekuasaan di Pyongyang, muncul desas-desus bahwa dia hanya lah seorang anak dengan hak istimewa yang tidak layak memerintah.
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait, Ryu Hyun-woo, mengatakan kepada BBC bahwa rekan-rekannya jengkel dengan model kepemimpinan turun temurun dari ayah ke anak.
"Reaksi pertama saya adalah 'suksesi lagi?' Orang Korea Utara mulai bosan dengan suksesi turun temurun. Kami, terutama di kalangan elit, menginginkan sesuatu yang baru. Kami berpikir, bukankah seharusnya terjadi sesuatu yang berbeda?"
Keluarga Kim telah memerintah sejak negara Korea Utara dibentuk pada 1948. Orang-orang didoktrin bahwa garis darah keluarga itu suci. Ini lah cara mereka melegitimasi dinasti.
"Saya mendengar ungkapan semacam, 'jadi kita akan melayani yang tersayang selamanya, bukan?'
"Apa yang diketahui pemuda 27 tahun dalam menjalankan negara? Tidak masuk akal."
Baca juga:
- Korea Utara terancam kelaparan menjelang musim dingin
- Kim Jong-un digugat atas tuduhan iming-iming 'surga di Bumi' di Korut
- Momen ketika seorang tahanan Korea Utara berhasil melarikan diri dari penjara China, ditangkap kembali setelah buron 40 hari
Sebuah janji