Kamis, 11 September 2025

Virus Corona

Studi: Antibodi Varian Omicron Dapat Memblokir Infeksi Varian Delta

Studi di Afrika Selatan menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian Omicron mempunyai kekebalan lebih tinggi untuk melawan varian Delta yang parah

Editor: hasanah samhudi
AFP/OSWALDO RIVAS
Seorang wanita menempelkan kata "Omicron" pada boneka buatan tangan bergambar varian Covid-19 Omicron di Managua, pada 27 Desember 2021. - Boneka-boneka tersebut dibakar pada tengah malam pada 31 Desember sebagai tradisi mengucapkan selamat tinggal pada tahun tua dan menyambut tahun baru. (Photo by OSWALDO RIVAS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Para peneliti Afrika Selatan mengatakan pada Selasa (28/12/2021) bahwa  sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang terinfeksi virus Corona varian Omicron mungkin mempunyai kekebalan lebih tinggi dalam melawan varian Delta yang sangat parah.

Lembaga Penelitian Kesehatan Afrika di Durban mengatakan penelitian kecilnya melibatkan 33 orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi.

Studi ini menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian Omicron ternyata kekebalan mereka terhadap Delta meningkat 4,4 kali lipat.

Para peneliti mengatakan bahwa perlindungan semakin meningkat bagi mereka yang divaksinasi.

"Hasil ini konsisten dengan Omicron menggantikan varian Delta karena dapat memperoleh kekebalan, yang menetralkan infeksi ulang Delta  dengan varian Delta yang lebih kecil," kata para peneliti dalam penelitian tersebut.

Baca juga: Studi CDC Menunjukkan Masa Inkubasi Varian Omicron Hanya 3 Hari

Baca juga: Ilmuwan Inggris Peringatkan Varian Omicron Tidak Sama Seperti Covid-19 di Awal Pandemi

"Sebaliknya, Omicron lolos dari kekebalan penetralisir yang ditimbulkan oleh Delta dan oleh karena itu dapat menginfeksi kembali individu yang terinfeksi Delta,” katanya.

Penelitian menunjukkan peningkatan 14 kali lipat dalam kemampuan antibodi Omicron untuk memblokir infeksi ulang.

Dilansir dari VOANews, penelitian ini belum ditinjau oleh rekan sejawat, namun sudah diajukan ke jurnal kesehatan MedRxiv.

Kemampuan varian Omicron untuk memperlambat Delta, dapat memiliki efek mendalam pada bagaimana para peneliti menangani keduanya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Omicron saat ini mewakili 58 persen kasus Covid-19 di Amerika Serikat.

Baca juga: CDC AS: Angka Kasus Infeksi Omicron di AS Terlalu Berlebihan

Baca juga: Epidemiolog: Masuk Kategori Variant of Concern, Omicron Termasuk Bahaya

Sementara Delta, yang pernah menjadi varian dominan di negara itu, mewakili 41 persen minggu lalu.

Risiko Sangat Tinggi

Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Rabu (29/12/2021) mengatakan, risiko yang ditimbulkan oleh varian Omicron masih sangat tinggi.

Menurut WHO, jumlah kasus Covid-19 melonjak 11 persen secara global pekan lalu.

Dilansir dari Channel News Asia, WHO mengatakan, Omicron berada di belakang lonjakan virus yang cepat di beberapa negara, termasuk di mana ia telah melampaui varian Delta yang sebelumnya dominan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik 11 Persen Secara Global, WHO: Omicron Ada di Balik Lonjakan Kasus Infeksi

Baca juga: Penyebaran Omicron Membayangi Perayaan Tahun Baru di Eropa

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan